Melihat Rumah Allah
( Seorang Duty Manager HOTEL)

Bambang adalah seorang anak muda yang ramah dan sabar dengan hidup sederhana di sebuah kamar kos. Akan tetapi sayang pekerjaannya tidak bisa meyakinkannya untuk segera menikah meskipun dia sudah mempunyai pacar. Hingga suatu hari guru bahasa Inggrisnya yang kebetulan tinggal dekat dengan kosnya menasehatinya dengan lemah lembut agar dia mau segera menikah dengan pacarnya itu.
“ Mbang hari ini saya mau bicara dengan kamu agak serius perkara yang mungkin sudah kamu inginkan namun kamu tidak berani melakukannya.”
“Ya, pak apa itu? “
“Sudah lama kamu pacaran, kan ? Nanti kebanyakan dosa kalau kamu pacaran terus tanpa menikah begitu? Mana tidak enak dilihat tetangga kanan kirimu itu lho?”
“Maksud Bapak saya harus menikah cepat gitu? Saya belum 25 tahun pak. Masih miskin lagi,” dia bertanya tanpa merasa bersalah akan perihal pacaran. Memang nampaknya selama ini dia cuek saja dengan yang namanya berpacaran itu tidak halal. Karena begitu rukunnya dan mereka sering berbincang di kamar berdua dan sebagainya meskipun orang tidak tahu apa yang dikerjakannya namun mereka hanya menduga hal yang tidak baik saja dikerjakan oleh mereka. Inilah fitnah pacaran yang harus dihindari olehnya.
“ Kan Bapak tahu bahwa saya belum punya rumah dan gaji saya juga masih sedikit begitu. Bagaimana menikah tanpa biaya pak? Mana mungkin pak?” katanya sekenanya.
“Kalau begitu keadaan manusia dalam memandang hidup, maka saya berani mengatakan mereka kalah dengan binatang,” kritik dan saran saya sedikit menekannya.
“ Kenapa begitu pak? Kan kita lebih mulia dari pada binatang?”
“Ya gitulah saya katakan. Karena binatang itu menikah tidak punya bekal dan rumah dan bahkan tidak membawa uang kesana kemari. Burung misalnya menikah kemudian baru membuat sarang. Kalau dia dipelihara seorang manusia, bosnyalah yang membuatkan rumahnya. Maka dia akan segera dibuatkan sarang oleh bossnya agar dia bisa bertelur di sana dan beranak cucu. Boss kita siapa sih Mbang? Allah SWT kan?”
“ Lho kita ini pak kan manusia ? Bukan binatang. Lain dong derajadnya pak kita ini.”
“Memang lain namun kalau kita lihat keberanian dalam hal nikah mereka lebih yakin kepada tuannya. Mereka lebih berani juga. Dan yakin kepada yang membuat mereka. Siapa itu?Allah SWT. Kalau kamu menunggu punya rumah, gaji banyak dan mencukupi itu kan masalah relatif. Banyak orang yang duitnya hanya sedikit bisa hidup. Bahkan ada lagi yang tidak jelas inkamnya namun dia berani nikah dan bahkan sekarang ini sudah mempunyai rumah. Ternyata rejekinya makin banyak setelah nikah Mbang.“
“Tapi kan saya harus biayai adik saya juga pak? Bagaimana cara mengatur uang saya yang hanya sekian itu? Tidak enak sama orang tua saya pak?”
“Manusia itu ada rejekinya sendiri-sendiri Mbang. Kamu nikah saja nanti kita lihat bagaimana kelanjutan dari rejekimu. Kan kamu tidak tahu. Bisa jadi rejekimu makin banyak dan makin berkah sehingga bisa kirim uang ke adik dan bahkan bisa beli rumah.”
“Saya paling tidak enak sama Bapak saya pak. Baru saja kerja saya kok sudah menikah.”
“Sekarang gini Mbang ya lebih baik mana. Kamu menunda nikah namun penuh dosa yang menghalangi rejeki dan keberkahan hidupmu atau menikah kemudian Allah akan berikan berkah rejekimu?” tanya guru bahasa Inggrisnya tidak kalah argumentasi dengan Bambang. Memang hal seperti ini telah menjadi trens buruk manusia hari ini.
“Saya memang sering berpikir begitu Pak. Gak enak kalau saya tunda terus pernikahan sementara saya dan pacar saya begitu seriusnya keadaannya. Tapi gimana lagi ya. Biaya nikah juga kan mahal sekarang Pak?” keluhnya mengingat pesta-pesta nikah hari ini.
“Nikah gak mahal Mbang. Surat menyurat berapa sih?Jangan ikuti bintang-bintang film yang menikah. Mereka gitu, berduit banyak. Mereka bisa mengundang anak yatim piatu dan orang miskin dalam pernikahan mereka selain kerabat dan teman-teman bisnis mereka. Kalau kamu? Yah undang saya dan isteri saya dan tetangga kemudian beberapa teman dan orang-orang yang menikahkan kamu beres dah. Apa sulitnya keadaan itu. Coba ditotal berapa biaya? Paling maksimal hanya lima ratus ribu rupiah. Ya kan?”
“ Iya Pak tapi malu dong kita gak undang boss kantor dan teman-teman di hotel pak. Bagaimana kata mereka kelak di kemudian hari?” katanya sedih sekali nampaknya.
“ Sebenarnya yang penting dari nikah itu mengumumkan pernikahan dan perkara pesta itu nomer sekian. Lihatlah sahabat Nabi jika menikah mereka sederhana. Dan kehidupan mereka yang sederhana telah menghantarkan mereka kepada kehebatan mereka di seluruh dunia. Yang maha penting itu hidup setelah menikah itu Mbang.”
“Lain pak mereka dan kita. Kita sekarang sudah hidup di jaman global dan digital.”
”Bukan begitu jawabnya Mbang. Mereka miskin saja bisa berbuat begitu apa lagi kita yang sudah kaya begini. Uang jutaan rupiah dan alat elektronik kita punya. HP dan sepeda motor juga beberapa tabungan uang kita miliki. Jangan lantas mengatakan orang dahulu itu tidak bisa menjadi teladan kita untuk masa kini? Mereka itu teladan yang harus bisa ditiru. Sebab mereka manusia “the best” .Sebab dengan kehidupan dan alat-lat yang sederhana mereka bisa menembus dunia dan hidup bahagia bahkan dari dunia sampai akherat. Mereka dalam keridhoan Allah. Lihat dalam Al Qur’an mereka sering disebut sebagai orang-orang yang baik dan takwa dan beriman. Dan mereka orang yang beruntung juga sekaligus orang-orang yang tahu rasa syukur kepada Tuhan mereka.”
“ Terus pak. Apalagi kelebihan mereka bagi perbandingan hidup kita masa kini?”
“Kalau kita bangsa Indonesia ini kebanyakan tidak tahu rasa syukur. Makanya kehidupan yang sempit dan tidak berkah diberikan olehNya pada bangsa ini. Mungkin keburukan ini pula yang menciprati kehidupanmu sehingga kamu takut nikah tapi pacaran terus!”
“Terus gimana cara melangkahnya Pak? Saya gak tahu apa yang harus saya kerjakan dalam hal nikah. Kami juga gak pernah membicarakannya. Kami hanya main-main saja.“
“Gini aja. Nanti saya akan tanyakan berapa biaya surat menyurat dan tetek bengeknya. Lalu kamu juga ancang-ancang berapa kemampuan keuanganmu. Gak usah hutang-hutang. Berapa keuangan yang ada itu yang akan kita pakai. Setuju kamu Mbang?”
“Yah, nanti sama-sama kerja dah pak ya?”
“Oke. No problem. Bapak dulu saja juga menikah waktu gak punya apa-apa. Sekarang sudah punya rumah, kendaraan, bisnis bahasa asing dan anak 5 -kan kekayaan semua itu Pak ya? “ katanya memuji gurunya dan mungkin juga menutupi kegelisahan hidupnya.
“Nah itukan pemikiran yang baik. Mestinya dari dulu kamu berpikir tentang itu. Saya kan juga bisa membiayai adik ipar saya juga kan? Tidak ada masalahnya sampai saat ini.”
“ Iya Pak. Insya Allah dah, saya akan bicarakan nanti sama Elly pacar saya itu. “

Beberapa hari berlanjut sesuai jatahnya, kemudian akhirnya pernikahan berlangsung pula dengan kesederhanaan yang ada. Guru bahasa Inggrisnya sebagai wali dari Bambang karena orang tuanya jauh di Jawa sana dan orang tua wanita jauh di Sumatra sana. Akhirnya wali isterinya adalah pamannya yang ada di Lombok. Nikah berlangsung hidmat diadakan di rumah paman isterinya. Alhamdulillah mereka tinggal dekat dengan orang miskin sehingga pernikahan mereka dihadiri oleh orang-orang yang memang senang diundang untuk makan dan mendo’akan mereka. Dan beberapa teman yang dianggap dekat sekali diundang. Memang kenyataan juga ketika beberapa undangan orang yang dianggap cukup kaya diundang, karena letaknya cukup jauh dari ibukota dimana Bambang tinggal maka mereka absent. Namun begitulah keadaan manusia hari ini. Seringkali terbalik dalam pendapat. Jika orang kaya menikah maka kehadiran dan hadiah atau amplopnya besaran namun. Jika yang mengundang orang yang miskin atau tidak punya dan diadakan di tempat yang sederhana, maka mereka tidak datang atau bahkan jika datang, mereka datang dengan amplop yang hampir tidak berisi.

Kemudian hari berikutnya mereka tinggal mengumumkannya bahwa mereka telah menikah pada hari ini di tempat ini. Pengumuman ditempelkan di madding hotel dan para tetangga masjid diberitahukan secara lesan bahwa Bambang telah menikah dan permintaan maaf tidak bisa mengundang semua tetangga karena tempatnya yang jauh dan keuangan yang serba terbatas melalui corong speaker masjid. Akhirnya nampak para tetangga senang dan memakluminya. Semoga do’a mereka dan keihlasan mereka mengundang keberkahan pernikahan mereka. Sebab makanan habis dan tidak terbuang sia-sia. Tidak seperti pernikahan di gedung-gedung besar dari pesta nikah besar-besaran.

Beberapa pekan setelah menikah, dalam suatu diskusi dengan guru bahasa Inggrisnya dia menjelaskan betapa bahagia rasa hatinya karena di rumahnya sekarang ini ada isterinya yang menyiapkan makanan dan mencucikan bajunya dan menyiapkan minum dan makanan kecil kesukaannya pada sore hari. Ada keindahan yang bisa menghilangakan stressing yang tidak bisa dibentuk dengan kata. Keindahan tanpa kata-kata.

“Gimana Mbang? Enak gak nikah?”
“Ya pak. Saya rasakan sekali enaknya. Makanan teratur minuman teratur dan tenang rasa hati saya. Ada sesuatu yang tidak bisa saya ceritakan namun saya rasakan pak.”
“Pasti dong. Dosa itu gelisah dan gundah. Ketakutan dan kecemasan. Tapi pahala itu bahagia dan syukur. Jadi kalau kamu gelisah dan gundah gulana maka berarti dosamu mulai ada dalam jiwa. Namun jika bahagia, maka berarti pahala ada dalam jiwamu.”
“Iya Pak. Dan saya kemarin menerima surat dari ayah saya bahwa adik saya sudah tidak lagi butuh bantuan saya. Dia sudah mendapatkan beasiswa dari kampusnya. Bea siswa supersemar. Katanya dari pak Harto. Hebat dia Pak ya?” dia bernafas lega kelihatannya.
“Iya memang beliau orang baik. Jadi bea siswa untuk adikmu itulah juga yang namanya rejeki yang tidak diduga oleh manusia. Asal mau berpikir dan memahami nikmat maka rasa syukur bisa kita panjatkan kepadaNya. Banyak mesjid juga dibangun oleh beliau dan orang miskin dibantu terus bahkan anak yatim piatu sering dikunjungi dan dielus kepalanya oleh beliau. Sesuai dengan nasehat Nabi Muhammad SAW ketika beliau bersabada, “ Bagi siapa saja yang ingin hajad-hajad hidupnya segera disampaikan oleh Allah SWT, maka eluslah kepala anak yatim piatu dan sayangilah fakir miskin.”
“Gitu pak ya?“ tanya Bambang serius sekali.
“Demikianlah yang pernah saya baca di hadist. Dan kita coba saja buktikan. Pegawai negeri kayak saya ini bisa membangun masjid lho Mbang. Gaji PNS dipotong sedikit saja untuk membangun masjid di seluruh Indonesia. Bahkan ada yang di London dan Bosnia katanya. Hebat tidak Mbang? Banyak pahala pak Suharto presiden kita Mbang?”
“Benar pak ya? Semoga dosa-dosa dan kesalahannya akan diampuni oleh Allah SWT.”
“Dan adikmu tidak lagi butuh biaya. Itu terjadi setelah kamu nikah kan? Allah Maha Tahu kemampuanmu. Dan rejeki datang dari mana-mana. Karena memang Allah berkuasa mutlak atas segala sesuatu kemana-mana dan dimana-mana di seluruh alam semesta raya ini. Yakin kamu sekarang maksud Allah SWT memerintahkan orang segera menikah jika sudah ada kemampuan meskipun kecil? Sebab dia akan datangkan kekayaan dan ketenangan, kebahagiaan dan keberkahan kehidupan.”
“Benar pak. Jadi saya sekarang ini bisa nabung untuk ambil rumah BTN nantinya.”
“Nah itu kan belum apa-apa sudah kamu pikirkan rumah. Itu Allah berikan ilham dalam jiwamu untuk perbaikan kehidupanmu di masa kini. Ini namanya kekayaan itu Mbang.”
“Bukan masa depan Pak?” katanya. Dia ingin tahu benar akan kalimat terakhir gurunya itu. “Sebab banyak orang berpikir dan berkata bahwa kita harus menyongsong masa depan yang gemilang. Dan menjadi lebih maju
“Bukan Mbang. Hidup sekarang ini adalah masa kini. Sedangkan kehidupan setelah manusia menemui kematian adalah masa depan sejati dan rumah masa depan bukan kondominium, apartemen dan lain sebagainya itu, akan tetapi adalah KUBUR-KUBUR kita itu. Kita harus tahu itu.”
“Kenapa bisa begitu pak? Kalau memang demikian, berarti manusia banyak yang sesat. ”
“Yah kita pikirkan aja benar tidaknya itu Mbang? Yang ngomong gitu bukan saya, tapi sabda Nabi Muhammad SAW manusia suci utusanNya yang juga diagungkan dalam buku 100 TOKOH DUNIA YANG PALING HEBAT dan Allah SWT juga memuji beliau dengan banyak pujian dalam Al Qur’an karena hebatnya akhlak beliau. Sebab setiap tutur kata beliau itu berasal dari wahyu bukan nafsu dan pemikiran beliau sendiri. “
“Yah kalau sudah Nabi Muhammad SAW yang bersabda, kita harus membenarkannya Pak. Sebab beliau kan panutan manusia semua yang ingin bahagia dunia akherat. Dan manusia yang ingin bertemu dengan Allah SWT? “
“Betul kamu. Isterimu gimana? Bahagia juga kan dia?”
“ Tentunya demikian Pak.”
“Alhamdulillah. Semoga pernikahanmu diberikan keberkahan olehNya setiap saat dan masalah selalu diberikan jalan keluar terbaik olehNya. Selamat dan berkah ya. “
“Amin. Ya Robbal ‘alamin.“
“Mbang …..saya ingat nasehat Nabi ……….tentang manusia sekarang ini.”
“Kenapa …….Pak?”
“Banyak yang dikutuk dan dilaknat olehNya. Tahu kamu sebabnya?”
Dia menggeleng. Matanya menatap tajam gurunya yang memperbaiki nafasnya.
“ Sebab banyak yang tidak tahu ilmu agama, namun selalu berburu ilmu dunia. Sampai hampir menemui kematiannya. Coba renungkan nasehat Nabi akan pernikahan ya?” Barangsiapa mengadakan pernikahan dan tidak mengundang orang-orang miskin, maka pernikahan itu dikutuk oleh Allah SWT. Janganlah kamu hadiri resepsi nikah yang diadakan setelah hari ke 3 pernikahannya. “
“ Wah ngeri juga pak. Untung saya ngundang orang miskin cukup banyak waktu itu.”
“ Alhamdulillah. Sebab semua itu tidak terlepas dari ilham dari Allah SWT.”
“Kenapa manusia itu begitu pak ya?”
“Coba saja renungkan hal itu. Kalau kita undang orang kaya, kita akan serba salah. Makanannyalah yang gak enak, pelaminannyalah yang gak pas, dekorasinya jelek gak level dan seabrek kesalahan saja adanya. Sehingga kita bisa lihat banyak makanan tersia-sia dalam pesta nikah, walaupun diadakan dengan cara prasmanan. Mereka ambil sendiri memilih sendiri namun gak bisa habis juga. Iya kan?”
“ Betul juga pak ya? Kasihan juga orang kaya di dunia itu Pak? Seringkali juga mereka mengeluh dan jarang bersyukur Pak. Pernah saya ngomong sama seseorang yang cukup berharta. Saya katakan kalau bapak itu kaya. Dia langsung agak kaget dan melotot sambil menjelaskan kepada saya begini, pak”., dia serius sekali bercerita tentang orang kaya.

”Dik. Memang gunung itu kalau dilihat dari jauh hijau dan indah padahal ada jurang dan batu-batu kecil dan besar yang bisa menjadikan masalah kita. Adik kan gak tahu hutang saya. Penyakit saya. Masalah rumah tangga saya. Dan masih banyak lagi keruwetan otak saya ini dik?”

“Wah benar juga pak. Sulit kita itu mengaku telah diberikan oleh Allah kekayaan. Padahal sehat itu saja sudah kaya pak kan?”
“Iya mbang, makanya kita harus banyak bersyukur kepada Allah SWT. Banyak orang belum kerja, namun kita punya kerjaan. Bicara tentang kekayaan maka, mata bisa melihat, kita sudah harus berkata kita sudah kaya. Lalu telinga bisa mendengar, kaki bisa jalan, tangan bisa memegang, hidung bisa mencium bau-bauan, gigi bisa menggigit juga sudah kekayaan. Dsb-dsb. Kalau sekiranya ada orang yang akan ambil mata kita sebelah kemudian akan dibayar Rp.1000.000.000,- tentu kita tidak mau kan?”
“Gak mau dong pak. Biar seratus milyar gak ada orang mau. Dan kalau mau karena dibutuhkan orang lain kan dia menjadi kaya uang juga kan? “
“Betul mbang. Jangan ragu dalam kehidupan ini mbang. Sebab keraguan itu mendatangkan keburukan bagi kehidupan. Al Qur’an kan menjelaskan di awal suratnya. Bahwa dalam kitab suci ini tidak ada keraguan di dalamnya. Jadi kita harus yakin. Kita jalani dan kemudian kita pikirkan akan kebenaranNya dalam kehidupan ini. Bukankah kitab Al Qur’an juga menjelaskan bahwa banyak manusia di dunia ini sesat dan mereka saling menyesatkan? Siapa orang yang tidak sesat? Itulah para Nabi dan pengikut para nabi yang disebut sebagai orang beriman, bertakwa, khusyu’, ikhlas dan bertawakkal kepadaNya. Kitab yang paling asli bahasanya hanyalah AL QUR’AN Mbang. Satu-satunya di dunia karena dijaga oleh yang punya kata-kata ( firman). Ya Allah sendiri.”
“ Iya Pak baru saya sadari itu pak. Saya mulai memikirkan masalah ini, pak.” Katanya dengan lembut. Memang anak muda ini sifat sabarnya yang menonjol dalam kehidupannya. Sifat persaingan dalam pekerjaan kurang dia miliki. Dia yakin bahwa dia harus bekerja dengan baik. Dan ini memang sudah merupakan sifat yang dimiliki olehnya dalam kehidupannya. Sehingga dia tidak seperti teman-temannya yang kadangkala kita bisa sebut sebagai orang yang mencari muka. Menjilat sana sini pukul sana sini dan sikut sana sini. Bahkan kadangkala main sihir dari belakang diri orangnya.

Hari berganti hari dan kebahagiaan silih berganti dengan kesedihan. Masalah dan jalan keluar berpacu dalam pendidikan rumah tangga Bambang. Hingga suatu hari guru bahasa Inggrisnya belajar agama melalui jama’ah tabligh yang programnya selalu memakmurkan masjid-masjid di seluruh dunia itu. Ternyata memang apa yang diperintahkan oleh Allah selalu mempunyai kebaikan hanya manusia yang sering tidak tahu dan tidak mau tahu dan tidak mau menelusuri kebaikan itu. Sehingga mereka sering kufur nikmat dan kufur amal. Karena merasa kurang banyak dan kurang terus. Padahal kebanyakan manusia dalam keadaan kaya raya hari ini dibandingkan pada zaman Nabi Muhammad SAW. Pada zaman beliau kehidupan para pendahulu kita itu hidup miskin namun perasaan kaya diberikan oleh Allah karena amalan sholehnya luar biasa.

Sekarang ini manusia kaya harta akan tetapi amalan sholehnya miskin. Maka diberikan olehNya kemiskinan hati dan sifat fakir sehingga mereka mendekati kekufuran. Terbukti betapa banyaknya orang banyak harta gak bisa sholat dan gak mau sholat gak mau puasa dan gak mau zakat harta bendanya. Bahkan mereka juga gak mau tahu apa agama Islam dan ajaran agama. Bukankah agama Islam inilah tuntunan yang harus dilaksanakan oleh manusia yang ingin berjumpa dengan Allah dan ingin berbahagia dunia dan akherat? Al Qur’an itu adalah kalam-kalam Allah SWT dan dibukukan oleh para sahabat Nabi. Memang tidak banyak manusia yang yakin akan Al Qur’an, tetapi Allah telah menetapkan bahwa siapapun yang mengambil kitab terakhirNya , yakni Al Qur’an sebagai petunjuk mereka, maka janjiNya adalah akan memberikannya kehidupan yang toyyibah, bahagia di dunia akherat. Walaupun dia tidak berharta namun dijamin oleh Nya punya kerajaan. Walaupun dia bukan raja dan tidak berkuasa namun dia dijamin olehNya mempunyai kekuasaan dan kerajaan di dunia dan pasti juga di akherat kelak.

Bambang adalah seorang yang nampaknya bisa seperti itu. Dia begitu mendengar cerita gurunya bahwa selain kerja dunia maka sebagai orang Islam harus juga kerjakan bekal akherat. Maka segera dia berusaha untuk beramal sholeh. Gurunya terus menyampaikan nasehat berkenaan dengan nikah dan tantangannya di kehidupan dalam rumah tangga dan mengajaknya berdakwah menyampaikan HAQ, kebenaran agama Islam, walaupun dia mulai bisa satu hanya ayat saja. Selayaknya kapal layer yang baru dikembangkan ke tengah lautan, maka gelombang kecil akan menerpa kapal itu dan kemudian makin besar dan bahkan topan dan badai. Namun jika kita terus mempelajari gelombang badai topan itu maka insya Allah semua gelombang kecil besar akan bisa kita atasi. Selama kita bermohon kepada pembuat gelombang badai itu kita akan diberitahu bagaimanakah cara mengatasi gelombang yang datang dari depan dan dari belakang agar kita selamat.

“ Jadi pak memang saya harus bersabar dengan isteri saya yang nampaknya semakin saya tahu cerewetnya itu?” ketika dalam satu kesempatan perjumpaan di ruang kantor.
“Ya biarkan saja. Kan dia, menurut orang Jawa, isteri itu sebagai belahan jiwa, tetapi kalau menurut sebutannya. Akan tetapi dia kan perempuan. Dia itu seperti empu dan kalau dia kita sebut wanita maka wajiblah berani kita menatanya. Jadi kita sendiri yang harus merumuskan makna dan akronim tentang isteri itu. Misalnya isteri adalah indah selalu tetapi ribut ininya (gurunya sambil menunjuk mulutnya). Jadi biarlah dia ngomel dan marah-marah kita dzikir saja kepada Allah toh dia akan diam.
Perhatikan berikut ini tentang ISTERI; Isilah Terus Imannya, Isilah Terus etIketnya, Indah Selalu Tetapi Rajin lIdahnya, isilah terus hatinya, isilah terus ranjang indahnya. Nah sekarang yang mana mau kita pilih makna isteri kita?
Dan harus diingat bahwa siapapun yang bisa bersabar dengan isterinya dan tetap mengajarkan kebaikan padanya, maka akan diberikan pahala sebanyak pahala Nabi Yunus yang mempunyai isteri luar biasa cerewetnya. Bahkan isteri beliau bukan hanya cerewet namun tangannya suka menyiramkan kopi atau teh kepada suaminya. Padahal suaminya kan seorang Nabi? Sementara kita kan bukan Nabi atau keturunan Nabi.”
“Baik pak. Tapi kadang saya tersinggung dengan kata-katanya. Kan dia gak kerja cari duit. Kok memaki-maki saya dengan seenak-enaknya?” katanya nampak jengkel.
“Iya dia memang gak kerja namun kerja rumah itu gak ada habisnya Mbang. Ingin coba, ayo. Coba sana kalau tidak patah pinggangmu jangan panggil saya. Nyapu lantai, cuci piring, ke pasar, atur pakaian dan tempat tidur, masak makanan, ngatur sepatu dan odol, sikat kamar mandi, bikin kopi susu dan the untukmu, setrika, mandikan anak, makaikan baju mereka dan meberikan bedak dan mewangikannya, ngatur lemari, ngatur sendok, ngelap kaca jendela dan kaca kamar mandi, nyabut sumbu kompor, ngelap debu di atas lemari tv bupet dan meja hias dan hiasannya, nyeboki anakmu nanti kalau udah punya lagi yang kecil, ngatur sepatumu, nyiapkan pakaian kerjamu, ngupas bawang merah dan putih, nguleg cabe untuk buatkan sambal untukmu dan pokoknya masih seabreg kerja. Belum lagi kerja malam, walaupun lelah dan lunglai dia mau juga layani.”
“ Betul pak. Kadang saya pikir keburukannya saja. Tapi kebaikannya yang buaaanyak gak saya ingat sama sekali pak. Kasihan juga dia pak? Saya mudahan akan selalu ingat itu.”
“ Jadi memang isterimu gak kerja. Tapi masakkan untuk kamu. Bersihkan rumahmu dan kemudian malam kamu yang kerjakan. Enak gak jadi orang laki?”
“Ya pak. Apakah semua wanita begitu Pak?”
“Ya lah. Hanya bedanya sedikit saja angkanya. Pokoknya isterimu sekarang ini adalah jodohmu. Kamu hanyalah harus sabar dan sholat dan selalu menjaganya. Jangan turuti nasehat banyak orang yang menganjurkan pada perceraian. Sebab cerai itu terbenci olehNya. Apalagi kawin cerai. Nah kalau kaya raya mungkin tambah lagi yang bagus.”
“Tapi ada orang bilang kalau sudah cerai itu berarti jodohnya memang sampai di situ?”
“ Jangan percaya itu. Sebab jika kamu tidak jodohnya, maka tidak mungkin bisa sampai pelaminan. Ingat pernikahan itu dihadiri oleh milyaran malaekat dan ratusan manusia dan disaksikan oleh Allah SWT dan diaminkan do’anya oleh Allah SWT juga. Ini Nabi lho yang mengingatkan kita Mbang. Sehingga diharapkan dalam kehidupan rumah tangga ummatnya akan indah bahagia dan diberkahi terus olehNya.”
“ Oh gitu pak?” dia mengangguk sambil berpikir. Kenapa banyak orang meremehkan sekali dengan pernikahan dan seringkali menjadikan nikah ajang perkelahian dan perceraian bahkan ada yang begitu mudahnya bercerai hanya masalah remehl saja.”
“Tapi pak bagaimana dengan bintang film dan selebritis itu pak? Kan mereka sering kali cerai kawin cerai kawin cerai. Meskipun nikahnya dekat dengan Ka’bah?”
“Tidak ada jaminan dengan tempat nikah. Jaminannya adalah dalam sabar dan sholat serta do’a kepadaNya. Mereka kalau saya amati seringkali bercerai itu karena dikompori oleh para wartawan. Bahkan mereka juga suka membuka aib orang dan rahasia orang muslim lainnya. Ini yang dilarang oleh Nabi kita. Sehingga masalah kecil orang dalam rumah tangga akhirnya karena ada kompor dari orang ketiga maka menyalalah apinya sehingga terjadilah cerai berai keluarga itu. namanya namimah, adu domba itu.“
“Kasihan pak ya?” katanya sedih,” DOSAkah para wartawan jika begitu Pak? Terus yang disalahkan siapa pak? Kan itu kerja mereka pak?”
“ Yah semua yang terlibat dalam perceraian itu. Termasuk reporter, televisi, dan orang-orang di sekitar mereka yang tidak ada keinginan mendamaikan mereka berdua. Kerja wartawan adalah mencari fakta berita agar keburukan menjadi kebaikan, perpecahan menjadi kesatuan, perjauhan menjadi perdekatan, perselisihan menjadi perdamaian, penjajahan menjadi pembebasan, pengecutanpenjadi pemberanian, pelecehan menjadi penghargaan dsj Mbang. Jadi gak boleh menyiarkan keburukan dan masalah orang lain. Siapapun dia. Pokoknya manusia. Yang harus disiarkan adalah kebaikan orang. Agar menjadi teladan manusia lainnya. Sebab keburukan itu gak perlu diajari, manusia itu ahlinya. Tapi kebaikan haruis diajarkan berkali-kali dengan kesabaran sejati.“

Percakapan terputus karena mereka harus kembali bekerja ke tempat masing-masing. Dan banyak pelajaran mungkin yang telah diperoleh oleh Bambang dari guru bahasa Inggrisnya yang di kalangan pergaulan, guru bahasa Inggrisnya relatif sudah berpengalaman karena usia pernikahannya sudah mencapai hampir sepuluh tahun. Sementara dia termasuk orang yang menikah di usia muda. Dia termasuk beruntung dengan pernikahannya yang sekarang ini mempunyai anak 5 orang dan semuanya sehat dan montok-montok. Menggemaskan hati semua orang yang melihat mereka.

Perkawinan Bambang telah berlalu setahun kemudian dia mempunyai anak seorang laki-laki. Kebahagiaan diperolehnya dan bayi montok itu dinamakan Vega karena dulunya kami senang dengan mainan Vega. Suatu hari dalam perjalanan pernikahan itu dia menjadi donatur di sebuah Yayasan yang bernama Hidyatullah sebanyak Rp.6000,- sebulannya. Suatu hari yang penuh pelajaran terjadi pada dirinya. Ketika dia didatangi oleh petugas penagih donasi itu uang mereka hanya tinggal Rp.6000,- saja. Akhirnya mereka diskusi dan keputusan diambil oleh isterinya agar diberikan saja uang yang sisa enam ribu rupiah itu. Besuk tidak makan pakai lauk pauk. Biar kecap sama garam atau bawang merah cukup enak kata mereka. Ternyata Allah mendidik mereka dengan sesuatu yang indah. Malam hari ketika dia bekerja di operator seorang turis minta dicarikan mobil sewaan. Dia kemudian carikan di temannya dan Ahamdulillah dapat. Malam itu juga dia mendapatkan komisi Rp.60.000,- dari temannya. Sehingga dia bisa mengatakan alhamdulillah makan ikan enak besuk pagi. Dan pagi harinya sebelum dia check out dari hotel, turis itu ternyata menelpon dia dan mengajak dia untuk berkeliling Lombok. Untung sekali hari itu juga persis ketika dia off sehingga bisa membawa turis itu keliling Lombok. Bahkan dia sendiri yang menyetir mobil itu. Turis itu ternyata berdua dengan isterinya. Mereka telah menikah beberapa tahun namun belum mempunyai anak seorangpun. Bambang bersyukur kepada Allah bahwa dia baru menikah setahun saja sudah dikarunia seorang anak. Bagaimana nanti jika pernikahannya usia lima tahun apakah akan lahir anak 5 orang. Ah biarlah waktu berjalan dengan kakinya sendiri dan aku berjalan dengan kaki waktuku dan waktu isteriku. Demikian dia membatin dalam hatinya barangkali. Dan ketika tur sudah selesai mereka kembali ke Mataram, ibu kota Lombok. Turis itu bertanya kepadanya tentang pernikahannya dan setelah dia bercerita mempunyai anak kecil. Maka serta merta mereka ingin melihat anaknya. Dengan senang hati dibawalah mereka ke rumah kos-kosan mereka. Betapa bahagia mereka melihat anak kecil itu. Digendongnya dan diciumnya dengan sepuas-puasnya anak itu lalu turis prianya mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Kamera dan Boneka. Ternyata itu adalah sebuah boneka kecil untuk bayi. Difotonya anak lucu itu dengan perasaan gembira. Dan memberikan bonekanya kepada si bayi mungil Vega itu. Mereka bahagia sekali. Bambang kemudian menjamu turis itu dengan makan malam yang tradisional enak namun pedas sekali. Mereka senang dan merasa seolah-olah itu adalah rumahnya dan makanan dan bayi itu adalah milik mereka. Sayang sekali mereka hanya sehari keliling dengan Bambang di Lombok dan harus kembali lagi ke Bali. Poto dan gambar-gambar keluarga diambilnya dengan senang entah sudah berapa puluh jepretan mereka ambil.

Ketika akan kembali ke hotel mereka memberikan uang sebanyak Rp.120.000,- kepada Bambang. TIP guide mungkin Dia menolak, namun turis itu memaksanya dan akhirnya dia ingat bahwa Nabi tidak pernah menolak pemberian orang dan juga tidak pernah minta kepada orang lain. Alhamdulillah Bambang dibalas oleh Allah 30 kali lipat dari uangnya yang hanya Rp. 6000,- itu. Pelajaran yang sungguh sangat besar bagi dia dan isterinya. Bersedekah saat sempit memang lebih sulit dibandingkan dengan saat banyak uang. Memang pelajaran berharga tidak akan bisa kita hargai kebenarannya jika kita tidak memikirkan dan mengikuti terus hasilnya. Sehingga akan jadi hilang maknanya.

Hingga suatu hari yang luar biasa terjadi. Setelah cukuplama dia bekerja menjadi seorang operator dengan ketekunan menambah kemampuan bahasa lain seperti Jerman dan Itali akhirnya dia diangkat menjadi seorang DUTY MANAGER. Bahagia sekali dia pulang dari hotel sambil menemui gurunya dia mengabarkan berita itu senyuman bangga.
“ Selamat Mbang ya. Jabatan adalah kurnia dan juga tanggung jawab yang semakin besar dan berat. Bukan tujuan kehidupan. Tetap tujuan adalah Surga. Okey?”
“Okey pak. Terima kasih pak. Banyak yang nampaknya iri dengan saya pak, dengan promosi saya itu. Gimana cara menghandel mereka pak agar aman dan mulus-mulus?”
“Biarkan saja badai berlalu dengan sendirinya. Kapal tetap go mengarungi samudra.“
“Tapi pak. Ada yang bilang kalau mereka senang bermain gelap-gelapan dalam hal perebutan jabatan ini pak?” dia berkata dengan agak risau.
“Maksudnmu gimana? Gak paham saya Mbang? Main ilmu hitam maksudmu gitu?”
“Gitulah. Mereka berkata sebagian teman-teman yang senang dengan saya. Ada beberapa orang yang mengejar jabatan itu namun gagal. Mereka akan mengirimkan sihir kepada saya. Karena mereka tidak mendapatkannya. Bapak percaya itu?”
“ Saya percaya sihir ada. Tapi tidak yakin saya bisa kena sihir. “
“Alaaaaah…. masalah gitu kok kamu takuti. Banyaklah bersyukur kepadaNya dan kalau perlu segera buat sedekah syukuran dengan mengundang orang miskin dekat kita ini. Kirim do’a banyak-banyak dan serahkan semuanya kepada pemilik alam semesta. Biarlah Allah SWT yang menghancurkan sihir mereka. Siapa yang bersedekah akan dihilangkan 70 bencana dari jalan hidupnya. Siapa yang bakhil akan dihancurkan diri dan hartanya.”
“ Tapi Pak, ada perasaan khawatir juga saya dengan kata-kata teman saya itu.”
“ Sudahlah wajar saja perasaan seperti itu. Namun orang beriman itu hanya takut kepada Allah SWT saja. Bukan kepada yang selainNya. Paham!?!” gurunya melihat ketakutan yang tidak semestinya ada pada diri Bambang. “ Jangan takut dan cemas jika kita bergantung padaNya. Yakinlah bahwa DIA Maha Kuasa atas segala sesuatunya.”
“Insya Allah Pak. Insya Allah. Hidup mati kan sudah ada ukurannya pak ya?”
“ Betul. Kalau memang ini hakmu dan memang rejekimu… maka tidak ada yang bisa menahannya. Dan usia manusia itu kan sudah ada yang mengatur Mbang. Gak usah cemas takut khawatir lho Mbang. Yang penting mati kita dalam Islam dan Iman. Titik.”
“ Ya pak. Nanti saya coba bicarakan dengan isteri saya kapan akan diadakan malam syukuran. Dan mungkinkah saya harus undang teman saya yang dicurigai sebagai pembenci kenaikan pangkat saya itu pak?”
“ Bagus itu. Sekiranya memang dia bisa diundang. Berbuatlah kebaikan kepada orang yang berjelek perbuatan kepada kita. Dan senyumlah kepada orang yang cemberut kepada kita dan berikan sesuatu kepada orang yang bakhil kepada kita kunjungilah orang yang memutuskan silaturahmi dengan kita.” Gurunya berkata dengan penuh semangat agar orang yang di depannya yakin dan tidak merasa bingung dan cemas hatinya.

Malam yang ditentukan diadakan syukuran datang …..dan…..alhamdulillah…..telah diundang sekitar 30 orang disekitarnya dan dari hotel tempat dimana dia bekerja. Termasuk guru bahasa Inggrisnya tentunya. Hadir juga orang yang dicurigainya dan beberapa teman lamanya yang telah berpisah tempat kerja dengannya. Acara syukuran dimulai dengan dzikir dan kemudian doa dan kata sambutan dari Bambang. Dia biarkan saja kecurigaan itu menjadi keindahan makan malam syukuran itu. Bambang banyak senyum dan ramah tamah. Kalimat sambutan meluncur lancar dan maknawi.

Beberapa hari setelah syukuran itu berlangsung, dia kemudian diberitahu gurunya akan sesuatu yang lebih besar dari semua jabatan yang telah pernah diperolehnya.
“ Bagaimana maksud Bapak bahwa dunia ini hanyalah permainan?”
“Jadi kalau kita membaca ayat-ayat Allah dan paham artinya, maka akan banyak kita temukan petunjuk untuk manusia agar dia bahagia dan menang dan beruntung dan mulia dan bisa bermain dalam dunia ini dan kemudian ujung-ujung kehidupannya dia akan pasti menang.”
“Terus gimana Pak? Mensiasatinya ?”
“Semua kerja dunia ini adalah permainan. Jadi kamu sebagai pemain duty manager dan ada juga yang bermain sebagai presiden –presidenan dan menteri-menterian, DPR-DPR an, direktur-juga direktur-direkturan dan yang namanya orang kaya juga kaya-kayaan. Sebab semua ini akan hilang dan yang ada di sisi Allah adalah orang beriman dan bertakwa dan sabar dan tawakkal. Merekalah orang yang menang dalam permainan ini. “
“ Terus pak gimana selanjutnya dengan saya misalnya?”
“ Kamu sekarang ini, permainanmu di hotel sana. Banyak orang bingungkan?Halal atau haram kerjamu? Menurut pemikiran saya jika kamu yang minum bir dan wiski kamu berdosa. Dan juga jika kamu melakukan apa yang dilarang olehNya maka kamu berdosa. Kan yang makan babi dan minum wiski juga bukan kamu kan? Mereka bule-bule. Sering tidak beragama. Bahkan mereka tidak mengakui keberadaan Tuhan juga atau ateis. Mereka sudah jelas kemana pergi mereka setelah kematian mereka. Ya kan? Nah tapi kalau kamu jual wiski atau bir ke orang Islam, kena dosa kamu nanti. Ngomongin keburukannya saja dosa apalagi sampai menganiaya. Membunuhnya tanpa hak, kafir.”
“Lantas Pak bagaimana saya bersikap dalam permainan ini? Rasanya sulit sekali pak ya?”
“Kerjakanlah kerjamu yang sesungguhnya jangan kamu terlena dengan permainan ini. Dan kerjakan tugas kerja Nabi yang sudah lama terbengkalai dan diabaikan oleh ummat beliau. Banyak diabaikan oeh ummat Islam. Bahkan dilecehkan oleh ummat Islam.”
“Apa itu pak? Ya dakwah itu?“
“ Betul. Saya kemarin selama tiga hari belajar amal ilmu agama di sebuah masjid full selama 3 hari dan seakan saya ditraininglah untuk mengetahui hakekat dunia, hidup, mati dan alam nyata dan alam ghoib. Seakan terbukalah tabir yang ada dalam hati saya. Tentang makna sejati dari alam semesta kehidupan yang kita alami. Untuk apa kita diciptakan olehNya dan ditempatkan di dunia ini. Apa tujuan hidup kita ini.”
“Terus pak bagaimana?” dia ingin tahu dengan cerita gurunya. Matanya tetap memegang mata gurunya yang duduk dengan serius di depan dirinya dengan tekun mendengarkan.
“ Begini. Kalau kamu mau mati Husnul Khotimah ada beberapa derajad yang harus kita pilih. Pertama Husnul Khotimah untuk pribadi dan Husnul Khotimah untuk banyak orang karena ibarat kita kerja, maka bonusnya karena prestasi kita baik sekali maka kita mendapatkan banyak bonus yang bisa untuk mengangkat derita orang lain. Kelak suatu hari setelah kiamat datang dan hari pengadilan berlangsung.”
“ Bagaimana caranya Pak?”
“Pegang sholat berjama’ah dan kemudian ajak yang tidak sholat untuk sholat dan yang belum sholat di masjid untuk sholat di masjid. Kemudian yang belum Islam untuk masuk Islam. Terutama juga bule-bule itu Mbang kasihan. Mereka berburu kebahagiaan namun kita tidak beritahukan mereka dimana dan apakah wujud dari kebahagiaan sejati itu. Saya khawatir kelak mereka akan melaporkan diri kita kepada Allah. Sebab kita tidak pernah memberitahukan mereka tentang Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW dan agama Islam itu sebenarnya apa. Jadi sampaikanlah walaupun satu ayat Mbang!”
“Tapi Pak, sulit dan gak berani saya pak. Omong sama turis di hotel kan gak boleh pak?”
“ Ya jelas dong. Usahakan di luar hotel sewaktu kamu jalan-jalan meninjau daerah skup kerjamu kan bisa. Atau ketika kamu ada kesempatan di mana sajalah. Kasihan lah mereka sudah berjalan jauh-jauh bahkan 4 bulan cuti mencari hidayah malah disuguhi pantai yang sering tidak lebih bersih dari pantai mereka dan tidak lebih indah dari pantai mereka. Gunung yang tidak lebih banyak kecantikan dan binatangnya daripada gunung mereka di negeri mereka sana.“
“Berat …berat…..pak. Gak bisa saya bayangkan saya pak.“
“Kalau kita omong berat, maka beratlah dia. Namun niatlah ke sana Mbang . Supaya Allah SWT bantu kita dalam meninggikan derajad kita. Hidup kita pendek lho Mbang.”
“Baiklah Pak. Saya usahakan yang bisa saya kerjakan,“ dia begitu semangat mendengar nasehat gurunya itu. Memang selama ini yang menjadikan peran besar dalam keberhasilan karir dirinya adalah guru bahasa Inggrisnya. Ayahnya malah sepenuhnya menyerahkan kepada guru bahasa Inggrisnya akan diri anaknya Bambang ketika masih bujangan dulu. Dan nampaknya benarlah kesungguhannya menyerahkan diri kepada guru bahasa Inggrisnya itu dengan mengikuti saja nasehat gurunya itu.
Dia mulai belajar bagaimana bisa mengajak bule-bule yang dekat dengan dirinya untuk mempelajari kehidupan dan alam semesta raya dan mengenal tuhan kita. Yakni Allah SWT. Dia bercerita sambil jalan-jalan di sekitar hotel ketika ada bule yang mengeluh tentang susahnya hidup mereka. Matahari dan bulan serta langit lapis tujuh dan bumi lapis tujuh adalah ciptaanNya. Binatang dan tumbuhan serta seluruh benda di dunia dan angkasa dan udara diciptakan olehNya. Pendeknya tidaklah sulit bagi DIA untuk menghilangkan kesusahan dan kesedihan mereka. Dalam sekejap saja jika DIA mau.Dia berusaha menceritakan keadaan alam semesta ini, bahwa semua ini diciptakan oleh Tuhan Yang Satu- Allah SWT. Dan dia mengajak bule yang kebetulan senang dengan cerita itu untuk segera masuk Islam. Dan temannya yang Islam juga diingatkan akan sholat mereka dan akhlak mereka agar menjadi lebih baik lagi sebagai rahmat darinNya. Kegiatan mengajak orang lain untuk berbuat kebaikan itu berlangsung sekitar 2 bulan lebih 3 hari ketika suatu peristiwa puncak terjadi. Yakni. Dia kemudian mengalami sakit setelah beberapa hari muntah-muntah dan badannya terasa panas sekali. Dia nampaknya mulai sakit dan badannya semakin lemah. Gurunya agak cemas sedikit dengan keadaan Bambang yang semakin lemah namun dia yakin itu hanyalah ujian kecil dariNya. Dia teringat akan kata-kata seorang temannya ketika ada pesta syukuran dulu. Dalam acara syukuran malam hari itu tiba-tiba ada seorang berkomentar.
“Mbang jangan sampai ini pesta terakhir lho. Kalau perlu tiap hari naik pangkat, biar bisa makan besar seperti ini terus.” Maka kata-katanya disambut gelak tawa oleh para undangan yang terdiri dari teman-teman dan tetangganya itu. Dia hanya tersenyum saja. Dan kini nampaknya penyakit itu semakin keras menyerangnya. Padahal beberapa hari yang lalu dia bercerita ada seorang bule yang senang sekali dengan ceritanya tentang Al Quran dan alam semesta raya itu. Bahkan juga Mushollanya sudah mulai banyak yang sholat berjamaah. Memang ada juga yang usil menyebutnya sebagai Ustaz maksiat maklum sewaktu tugas malam biasanya ada saja matanya melayang ruangan yang masih terang dan ada sepasang bule yang sedang berbulan madu atau mata mereka melayang ke kecepak kolam renang dimana bule-bule berenang setengah telanjang. Saya datang ke rumahnya dan saya pijit –pijit kepalanya dan kemudian dia muntah-muntah.

Esok harinya dia memeriksakan dirinya ke dokter. Dan dokter tidak menemukan penyakit apa-apa. Disarankan oleh dokter itu untuk periksakan diri lengkap. Dia kerjakan itu dan anehnya di semua alat canggih itu tidak diketemukan suatu penyakit apapun. Sehingga akhirnya puncak pemeriksaannya yang memfoto-X-kan dirinya menyarankan agar Bambang puasa. Namun sampai beberapa hari terakhir dia jalani hidupnya, dia tidak mau puasa. Akhirnya ada secuil kekhawatiran pada hati gurunya datang lagi. Jangan-jangan ini ambang akhir kehidupannya karena dia tidak mau puasa padahal sudah disuruh oleh orang yang memfotoXkan. Entahlah! DIA saja Yang Maha Tahu apa gerangan yang terjadi padanya. Yang jelas dia merasa sesuatu yang tidak menentu namun tidak ada penyakitnya. Hingga suatu sore guru bahasa Inggrisnya mendengar berita bahwa Bambang telah di bawa ke Rumah Sehat untuk diopname di RS Karang Ujung. Rumah Sehat hotelnya dimana dia bekerja. Padahal sore itu guru bahasa Inggrisnya akan mengunjungi seorang temannya yang juga sakit tapi diopname di Rumah Sehat lain. Tadinya guru bahasa Inggrisnya akan ke Rumah Sehat dimana temannya diopname, namun entahlah kenapa, dia dan isterinya kemudian memilih belok ke Rumah Sehat dimana Bambang diopname. Tidak ada yang tahu rencana Allah atas segala sesuatu di seluruh jagad raya ini. Hanyalah DIA Maha Penguasa dari seluruh penguasa di dunia.

Ternyata akan ada pelajaran sangat berharga bagi pribadi gurunya seperti berikut ini. Sebagai orang yang awam, mereka belum pernah melihat orang yang akan meninggal dunia atau sedang sekaratul maut. Yang mereka keatahui bahwa Bambang sedang sakit dan insya Allah segera sembuh dan kemudian bersama mereka lagi bergembira dan melakukan kegiatan yang indah dalam kerja nyata kenabian itu. lainnya tidak ada….lagi.
Sehingga ketika mereka melihat dia terbaring dengan mulut berbuih dan nafas yang sudah terputus-putus melalui mulut itu, gurunya tidak tahu apa yang harus dikerjakan. Isterinya menangis sesenggukan. Sebagian manusia yang hadir bingung dan menangis, namun gurunya ( Triyono) hanya yakin bahwa ini hanyalah ujian kecil atas penyakit itu dari Allah SWT. Dan Triyono yakin bahwa dia akan segera sembuh. Tapi Triyono tiba-tiba ingat suatu hadits Nabi bahwa manusia dibinasakan oleh nafsu-nafsunya oleh syetan sebaliknya syetan akan binasa oleh Istighfar dan kalimat Lailaha Illallah. Maka dengan serta merta dia dzikirkan kalimat-kalimat itu dengan rasa berani dan mantap di depan telinga dan di depan orang-orang itu. Dengan suara cukup keras yang bisa didengar hingga jarak 5 atau tujuh meter dia terus melantunkan dzikir tersebut. Dengan mantap terus dikumandangkan kalimat-kalimat itu. Padahal seumur hidup belum pernah melihat orang seperti itu kecuali ayahnya sendiri ketika meninggal dunia setelah sakit keras. Namun kondisinya tidak sesusah Bambang. Kemudian dia menyuruh keluar wanita-wanita yang tidak menutup aurat di ruangan itu. Termasuk ibunya Bambang sendiri. Mereka keluar dengan menangis. Terus dengan keyakinan bahwa dia akan sembuh dan diselingi permintaan padanya agar dia mengikuti ucapannya. Bambang hanya megap-megap dan matanya melotot kesana-kemari. Gurunya mentalkinkannya dengan kalimat Istighfar dan Lailaha Illallah terus menerus. …….harapan kesembuhan hanya kepada Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang……terhadap makhlukNya dari yang kecil hingga yang paling besar dimanapun mereka berada…………..
“Lailaha Illallah astaghfirullah al ‘adzim ….!” Ikuti saya Mbang…!”
“Lailaha Illallah astaghfirullah al ‘adzim ….!” Ikuti saya Mbang…!”
“Lailaha Illallah astaghfirullah al ‘adzim ….!” Ikuti saya Mbang…!”
“Jangan ragu dan takut kamu pasti segera sembuh kok, ayo Mbang ikuti saya !!!”
“Lailaha Illallah Astaghfirullah al ‘adzim ….!” Ikuti saya Mbang…!”
“Lailaha Illallah astaghfirullah al ‘adzim ….!” Ikuti saya Mbang…!”

Kemudian Triyono berdo’a kepadaNya agar diberikan kebaikan dan pertolongan padanya. Beberapa menit kemudian Bambang melirik 2 orang suster datang ke arah kamar Bambang dan mereka berdiri di sebelah kanan gurunya. Mereka memperhatikan kegiatan guru Bambang yang kadang mencium kening Bambang. Kadang mengusap kepalanya. Karena dia merasa begitu sedih dan terharunya melihat keadaannya yang hampir kehabisan nafas. Dzikir terus dikerjakan. Sementara mulutnya keluar busa mungkin karena kesulitan udara. Dengan mata berputar dan menoleh ke kanan dan kiri dan mulut mendesis karena hampir kehabisan udara, dia kemudian nampak mengeluarkan kata-kata. Benar!!! Allah tolong dia nampaknya. Orang-orang hanya menangis dan memperhatikan apa kelanjutan dari peristiwa itu. Isteri gurunya sendiri menangis. Lalu dia bilang sama isterinya agar ikut doa dan kuat berdzikir. Namun dia hanya menangis kadang sesenggukan karena memang Bambang sendiri begitu dekat dengan mereka sudah seperti anak sendiri. Mungkin isterinya merasa bahwa Bambang adalah sebagian dari keluarga mereka. Tidak berapa lama setelah kurang lebih 30 menit ditalkinkan olehnya tiba-tiba matanya yang besar itu berputar-putar dan dia mulai berbicara sebagai berikut ini. ….suatu mukjizat…keajaiban yang dhasyat terjadi di sini……
“ Astaghfirullahal ‘adzim. Lailaha Illallah. 2X “
Gurunya bilang teruskan Mbang…..teruskan biar sembuh kamu…teruskan……..
“ El Mauuuuut ……………..……..kau dataaaaang………aku sudah siaaaaap!”.
Gurunya bilang,” Kamu jangan bicara lain-lain saja. Dzikirlah ikuti saya,” kata gurunya . Dia tidak perhatikan gurunya…terus saja dia berbicara tanpa diduga…….kata-katanya……
“Alhamdulillahirrobbil ‘alamiiin……………………
Arrohmannirrohiiiiim…………………………………………………
Maa liki yaumiddiiiin…………………………………….
Iiya kana’buddu wa iiya kanas ta’iiin………………………………………..
Ihdiinashirrotol mustaqiiiim………………………………………………………………….
Shirrotolladzina an’am ta ‘alaihim ghoiril maghduubi ‘alaihim walladzoliiin……… amin.” Katanya disela nafas yang tersengah-engah…………itu……….
Gurunya hanya bingung tidak tahu apa yang harus dia kerjakan. Dan kata apa yang harus dikeluarkan dari mulutnya. Seakan kalimat Bambang meluncur seperti air deras yang sulit dibendung dan mengalir membanjir ruangan Rumah Sehat yang di dalamnya ada orang-orang yang memang membutuhkan pelajaran dari sebuah kematian………! Memang tidak ada yang bisa membendung kata-kata Bambang dalam ruangan yang sempit itu. Triyono kemudian terus memperhatikan apa kelanjutan peristiwa itu selanjutnya……ruangan hening…setiap orang dalam renungannya masing-masing…..……..
Bambang melanjutkan bicaranya…….
“ Inna dinna ‘indallohil Islam.”
Matanya dengan tegas memandang ke arah dua suster yang berdiri mematung di sebelah kanannya dan mereka memegang tangan kanan Bambang suster satunya lagi memegang infus. Padahal mata bambang sudah ada titik darah di tengah-tengahnya……Kata orang itu tanda kematian sudah dekat dengan dirinya……….Triyono tidak tahu hal itu……………..
“Pak Tri. (itu nama gurunya) saya sudah suruh orang-orang sholat berjama’ah…………………...”
Gurunya tidak berkata apa-apa hanya bengong saja dan tidak tahu harus berkata apa. Hatinya pun juga tidak berdebur suara apa-apa di dalamnya. Dia hanya yakin bahwa itu adalah proses kesembuhan dari sebuah penyakit yang akan segera sembuh dari jasad Bambang. Dia semakin bengong mendengar kelanjutan kalimat-kalimat Bambang di depan mata banyak orang dan di depan suster-suster itu. Bambang melanjutkan lagi :
“ Qulhuwollahu ahead………………………………...
Allohushshommad……………………………………...
Lam yaalid walam yuulaad…………………………….
Walam yaqullahu kuffuwan ahead……………………….”
Gurunya tidak bisa berbicara apa-apa kecuali hanya menunggu kejadian berikutnya.
Tak lama kemudian, kalimat paling indah keluar dari mulut seseorang yang akan meninggal yang pernah didengarnya. Mungkin hanya 1 dari 100 orang bisa demikian itu.
“ Ya Alloh Ya Robbi…seandainya Engkau ……ambil nyawaku hari ini…….., aku sudah ridho……………aku …..sudah melihat rumahMU………………………..”

Peristiwa itu terjadi di depan ibunya, isterinya, guru bahasa Inggrisnya, isteri gurunya dan 2 suster agama Katolik, beberapa temannya , di sebuah kamar RS Karang Ujung Ampenan Lombok NTB. Pelajaran rupanya masih berlangsung kepada Triyono sebab kira-kira 3 atau 5 hari kemudian setelah dimakamkannya Bambang diu Surabaya, isteri Triyono bermimpi melihat Bambang di atas pohon mangga kami, dimana biasanya isterinya mencuci pakaian di bawahnya. Dilihat oleh isteri gurunya nampak jelas Bambang bercahaya terang dengan senyuman sambil duduk di dahan dia mengatakan kurang lebih demikian :
“ Bu, tolong tanyakan pada isteri saya mau tinggal dimana dan agar dia mengurus anaknya dengan baik. Dia mengandung lagi anak saya. Anak saya yang kedua ini kembar Bu.”

Besuknya mereka mengunjungi isterinya almarhum yang bernama Elly dan menjelaskan akan wasiat suaminya melalui mimpi isteri gurunya. Namun betapa kagetnya isteri Bambang mendengar berita itu. Karena selama ini dia tidak tahu jika dia telah mengandung. Apalagi anaknya yang akan datang kembar katanya. Sebab anak pertamanya baru berumur 1 tahun kurang lebih. Mereka menyangka bahwa mereka memang belum menstruasi saja. Biasanya seorang ibu yang menyusui, lama tidak mens.
Setelah beberapa hari kemudian isterinya mengecek ke dokter dan benarlah bahwa ia telah mengandung 3 bulan dan anaknya kembar menurut pemeriksaan dengan alat USG.
Betapa sedih dan gembira dan tidak tahu rasa hati isterinya mengingat suaminya telah almarhum. Dan dia akan ditinggalkan 3 orang anak yang masih kecil-kecil …..lagi………..
Beberapa hari kemudian isteri gurunya mimpi lagi dan suami Elly berpesan lagi menyuruh isteri gurunya agar menegaskan kepada isterinya untuk mengurusi anaknya. Dan jangan sampai ditinggalkan. Mengapa demikian isteri Triyono tidak tahu sebabnya.

Ternyata setelah dia melahirkan anak kembar barulah nampak apa yang dikhawatirkan almarhum suaminya. Benar. Memang isteri almarhum itu meninggalkan anak-anaknya dan memberikan anak-anak kembarnya itu kepada mertuanya alias nenek anak-anak itu. Masya Allah naudzu billahi mindalika...entahlah mengapa. Mungkin dia bingung. Katanya dia akan bekerja di hotel atau dimana saja yang bisa menampung dirinya. Padahal warisan suaminya yang ada di Jawa sebanyak Rp.125.000.000,- saat itu tahun sembilan puluhan enam. Di akhir perjalanan janda Bambang, dia mengalami kesulitan hidup yang luar biasa. Dia menikah lagi dan mendapatkan suami yang ringan tangan dan kasar mulut. Adalah merupakan rutinitas kejadian di rumah kos-kosan mereka ketika terdengar pertengakran dan pemukulan terhadap janda Bambang yang tidak mau menepati wasiat almarhum suaminya. Dia juga tidak mau menjaga dan mengurus anak—anaknya terutama si kembar, dia juga menolak ikut mertuanya ke Jawa. Karena peristiwa itu terjadi dekat Triyono beraktifitas, maka ditegurlah suamii barunya. Akan tetapi mungkin azab datang pada bekas isteri almarhum Bambang. Sebab pemukulan dan pemukulan tetap terjadi dan itu diterima saja oleh bekas isteri Bambang. Mungkin inilah peringatan dariNya pada orang yang tidak amanah dengan suaminya.

Itulah akhir hayat seorang Bambang yang sehari-harinya bekerja di hotel terakhir sebagai Duty Manager pada tahun 1996. Dan meninggal dunia pada September 4, 1996. Dimakamkan di Surabaya meninggalkan 3 orang anak laki-laki. Yang kedua kembar. Apakah kegiatan Bambang itu ? Inilah yang perlu dijadikan patokan kehidupan kita untuk mengarungi kehidupan yang penuh tipu daya ini. Sehinga dengan melihat kematian orang yang baik kita tidak lagi berebut akulah yang benar orang lain salah. Sebab dalam kematian ini ada pelajaran bagi kita yang masih hidup. Kematian yang demikian ini memang langka sekali. Karena kebanyakan manusia mati tanpa kalimat Lailaha Illallah. Jangan disangka Bambang ini tidak bekerja dunia. Dia kerjakan. Dia juga main tennis atau badminton atau renang, dia kerjakan semua itu. Namun dia tidak meremehkan dan melalaikan sholat fardhu yang lima waktu. Bahkan dia juga orang yang sholat menggunakan Qunut dan juga tidak menggunakan Qunut. Dia tergantung kepada imamnya saja. Dzikir bersuara dikerjakannya. Dzikir halus dengan suara pelan juga dilakukannya. Letak tangannya agak ke kiri juga dia pernah….semuanya dia kerjakan.

Marilah kita tiru amalan Bambang agar kita bisa Husnul Khotimah. Penulis tahu benar kehidupannya. Maka dengan tulisan inilah dia ingin menjelaskan pada pembaca apakah sebenarnya amalan kehidupan Bambang yang meninggal di usia muda sekitar 28 tahun itu? Kita harus iri sekali dengan kematiannya. Sebab kematiannya adalah kematian yang bergengsi, Husnul Khotimah yang dicari-cari oleh milyaran manusia…di seluruh penjuru dunia. Man kana akhirul kalamihi Lailaha Illallah dakhollal jannah= Siapa saja orang yang meninggal dengan ucapan akhirnya Lailaha Illallah dijamin masuk Surga.

Berikut ini pengamatan penulis atas kegiatan Bambang yang sesuai dengan ayat-ayat Allah SWT SWT Al Qur’an dan Hadits-hadits Nabi SAW semasa dia hidup. Dia selalu sholat di masjid berjama’ah; siapa yang selalu menjaga sholat berjamaah Fardu di masjid lima waktu hingga akhir hayatnya akan dijamin 5 perkara: berkah rejeki di dunia , bebas siksa kubur, diberikan buku catatan amalan sholehnya dari sebelah kanan, dilewatkan titian shirot secepat kilat dan masuk Surga tanpa hisab. Dia selalu mengajak teman-temannya sholat di masjid atau musholla hotelnya. Mengajak teman-temannya mendengarkan satu dua hadist dibaca setelah sholat. Dia juga menginfakkan sebagian uangnya untuk anak yatim piatu dan juga mengajak orang lain melakukan hal yang sama. Dia senang mendengarkan pengajian meskipun hanya sepekan sekali. Dia selalu sabar dengan kata-kata kasar isterinya. Dia seringkali juga royal menjamu tamu bila datang ke rumahnya. Bila tamu datang ke rumahnya kapan saja, dia selalu menerima dengan senyuman manis. Jika dia diolok oleh teman-temannya dia hanya tersenyum dan malah melucu menanggapi olokan temannya terhadap dirinya. Dia mempunyai sifat amanah terhadap janjinya.

-- OOO –