Friday, January 21, 2011 at 10:47 PM
7 HARI DALAM AIR….
( Seorang Pegawai Negeri Yang Sholeh)

Sebagai seorang pegawai negeri yang bekerja di kantor kesehatan dia selalu sibuk dengan berbagai program. Baik kantor ataupun program olah raga seperti bermain badminton dan lain sebagainya, kerjaan kantornya, membersihkan rumah, sholat di masjid baik di masjid kantor ataupun masjid kampungnya, mengikuti pengajian, nonton televisi, mengikuti ceramah yang diadakan oleh mahasiswa di masjid dekat rumahnya.

Suatu hari di masjid lingkungannya kedatangan jama’ah silaturahmi akan tetapi namun ada tiga orang dosen STAIN datang dan mengusir orang-orang itu agar tidak datang mengadakan silaturahmi di masjidnya dan juga mengadakan ceramah agama dan membaca Al Qur’an dan mengajak orang mengerjakan sholat jamaah di masjid itu dan juga mengajak orang untuk belajar membaca Al Qur’an. Dialah yang membela dan kmenjelaskan kepada pnduduk kampung Dia kemudian menjelaskan kepada penduduk di sekitar rumahnya bahwa orang-orang ini tidak melakukan keburukan namun kebaikan bagi kampung dan masjid kita. Sehingga orang di kampungnya memahami. Dan dia juga mengadakan ta’lim masjid yakni membaca satu dua hadits setelah sholat Maghrib untuk jama’ah masjid itu. Kemudian dia juga mengunjungi tetangga yang tidak masuk masjid untuk sholat bersama dengan orang-orang yang tadinya diusir oleh orang kampung itu.

Suatu hari dia mengadakan kunjungan ke luar daerah dan mereka bertemu dengan orang-orang yang modelnya seperti orang yang diusir dari masjidnya dulu, maka dia ikut program mereka di kapal laut AWU atau kapal laut lainnya. Selama perjalanan dia bergabung dengan rombongan itu yang antara lain kegiatan mereka adalah mengadakan pengajian dan silaturahmi keliling kapal, baca AL Qur’an, dzikir, do’a kebaikan dan hidayah untuk ummat Nabi Muhammad, musyawarah kegiatan dan menentukan siapa yang mengunjungi siapa dan siapa yang harus bertemu dengan siapa, kemudian mereka musyawarah untuk membicarakan siapakah yang harus masak dsb.

Selain itu pak Jamal juga mempunyai kegiatan yang sangat jarang dikerjakan oleh orang Islam kaya hari ini. Di kampungnya dia senang sekali berkunjung ke rumah orang-orang miskin hanya sekedar berbincang-bincang dengan mereka. Kemudian kegiatan OR tetap dikerjakannya seminggu sekali sebagai pemain badminton dan juga tennis di kantor kesehatan dimana dia bekerja. Seorang temannya yang serius mempelajari agama sering menasehati dia akan pentingnya kehidupan akherat lebih besar daripada kehidupan duniawi. Bahkan baik buruknya dunia kita tergantung pada amalan akherat kita.

Meskipun kita berharta banyak namun manakala kurang amalan sholeh maka kita kekurangan kebahagiaan dan kesehatan dan ketenangan dan juga ketenteraman jiwa. Karena amalan sholeh ini adalah kebutuhan rohani yang ada di badan kita. Kurang makan kita bisa lemas dan kurang minum juga lemas. Meskipun dalam badan kita memakai emas dan berlian yang milyaran rupiah. Di sebuah kantin dia pernah menyaksikan temannya berdebat dengan seorang temannya yang lain yang bernama Ahmad Yani. Jika rohani kekurangan makananannya maka ruh itu akan lemas dan takkuat menggerakkan jasad menuju pada kebaikan dan perintah-perintahNya.

Jadi kita beraktifitas itu untuk persiapan kehidupan kita di akherat. Kenapa orang-orang barat itu tidak persiapan akherat namun mereka kaya dan hidup bahagia. Sebagian temannya juga mendebatnya. Maka dijelaskan oleh Yani bahwa mereka itu orang yang diberikan kebebasan seperti Surga di dunia ini, namun hatinya kosong penuh dengan kecemasan yang tidak ada bandingannya sehingga kita bisa melihat mereka minum untuk menyelesaikan masalah. Disko-disko untuk menyelesaikan masalah. Narkoba untuk menyelesaikan masalah dan juga main perempuan juga untuk menyelesaiakan masalah. Bahkan mereka bosan dengan masalah dalam hidup yang tidak pernah selesai maka mereka akhirnya menjadikan sesuatu yang berlawanan dengan kodrat kehidupan manusia sesungguhnya. Misalnya mereka Homo, Lesbi dan laki-laki mirip wanita dengan kalung dan juga anting-anting bahkan juga perempuan mirip laki-laki, mereka tidak mau menikah karena mereka melihat menikah itu masalah sehingga mereka kumpul kebo dan juga telanjang di pantai berjemur itu untuk berubah kulit dsb. Lalu kelak setelah di akherat mereka tidak mendapatkan apa-apa kecuali kesusahan dan penderitaan yang selama-lamanya.

Inilah beberapa cabang kegelisahan mereka yang mereka nampakkan di depan kita. Manakala mereka diceritakan masalah kehidupan akherat, mereka sombong namun saat mereka akan mati mereka ketakutan. Sehingga mereka banyak yang ingin panjang umur untuk menghindarkan kematian mereka. Namun kematian toh tetap menjemput mereka bahkan memaksa mereka untuk mati kalau ajal sudah datang kepada mereka. Jadi pendeknya semua yang dibuat di negerinya adalah untuk memenuhi hawa nafsunya agar puas dan hidup bahagia sejahtera.

Banyak orang tidak sholat dan tidak mendengarkan akan perkara sholat dan dzikir dan amalan sholeh lainnya namun mereka toh kaya dan kelihatan enak juga. Pak Jamal berusaha memahami hal ini dari temannya Yani. Yani berkata bahwa hidup kaya miskin sudah diatur oleh Nya namun bahagia hanya diberikan olehNya kepada orang beriman dan beramal sholeh dan mereka menjadi orang beruntung kelak di akherat. Jadi kita mau tidak mau harus persiapkan kehidupan kita untuk akherat. Jangan mengikuti aturan manusia yang sekiranya aturan itu bertentangan dengan aturanNya.

Misalnya waktu sholat kita rapat, maka ini harus kita hindarkan agar kepala kantor kita paham nanti kita jelaskan kenapa kita harus sholat dahulu kemudian baru menjalankan apa kegiatan dunia kita. Sebab jika tidak maka dunia kita bisa dihancurkan olehNya. Karena DIA sayang kepada kita agar kelak jangan sampai dunia kita membelenggu akherat kita.

Makanya lihat saja negeri kita banyak musibah dan bencana dan bermacam-macam kejahatan manusia. Karena pemerintah tidak mau mengikuti aturan Nya. Dalam membina negeri ini pemerintah menggunakan pemikiran mereka sendiri bahkan pemikiran orang barat yang sudah jelas sesat dunia akherat. Pak Jamal mulai paham semakin banyak . Tapi saya kan aman saja dalam kegiatan kantor dan amalan sholeh juga tetap saya jalankan. Keluarga saya tidak berhadapan dengan masalah yang tidak selesai. Karena memang janjiNya jika kita beriman dan bertakwa akan diberikan jalan keluar dari setiap permasalahan hidup dan diberikan rejeki yang tidak disangka-sangka. Dan dari pintu-pintu yang tidak disangka-sangka.

Pembicaraan itu menjadikan perubahan pada diri pak Jamal. Dia mulai membicarakan masalah agama dengan isteri dan anak mereka. Dan menjelaskan kepada anak nya yang nomer dua yang belum menikah agar segeera menikah mungkin disebabkan masalah amalan sholeh yang tidak mereka kerjakan. Akhirnya sampai usia 30 tahunan anak lelaki nomer duanya itu belum juga menikah. Bahkan sampai adiknya yang mendahuluinya menikahi seorang gadis dan hidup baik dengan isterinya. Akhirnya Padil yang dinasehati ayahnya tentang dirinya itu mulai memikirkan keadaannya yang mungkin juga seperti kata ayahnya bahwa sholatnya yang tidak baik sering bolong dan dzikirnya yang sering tidak dikerjakannya itu membuat dia semakin ragu dengan kehidupan yang akan dijalaninya manakala dia hidup dengan seorang wanita. Dia cemas dan ragu jangan-jangan tidak bisa mendidik dan membahagiakan isterinya nanti. Padahal jika kita mengikuti petunjukNya maka cemas dan khawatir itu tidak mungkin terjadi. Adiknya yang perempuan paling akhir juga akhirnya menikah pula mendahuluinya. Sementara dia sendiri hanya berangan-angan yang tidak pernah dikerjakan.

Berganti-ganti perempuan untuk mencari isteri yang setia dan bisa hidup enak dan bahagia dengannya. Namun makin mencari dan berganti-ganti pacar mnembuatnya semakin tidak bisa menentukan pilihan untuk isterinya. Sebab di antara wanita yang bergaul dengannya semua menginginkan hidup enak dan tidak mau susah dan menderita. Mereka ingin agar Padil punya rumah sendiri dan tidak bergabung dengan keluarganya nanti kalau sudah menikahinya. Dan ada yang bilang tidak ingin jalan kaki harus punya mobil ada pula yang ingin agar dia nanti diberikan sepeda motor sendiri dan juga lengkap dengan segala isi rumahnya.

Nampaknya dengan beragam permintaan wanita yang berteman dengannya itu akhirnya Padil mengalami kebingungan yang tidak bisa diputuskan hingga detik ini. Maka kehidupannya menjadi semakin tertinggal dari adik-adiknya. Masalah ini sudah seringkali dijelaskan oleh ayahnya agar dia mempunyai keyakinan seperti adik-adik mereka yang menikah dengan sederhana dan dalam keadaan apa saja sehingga suatu hari toh dia sendiri bisa melihat yang tadinya adiknya belum bekerja akhirnya bisa mempuynyai pekerjaan. Sementara dia sudah pegawai negeri namun kenapa bingung tetap ada dalam dadanya. Adiknya yang perempuan yang menikah dengan teman SMAnya dulu juga kemudian suaminya mempunyai pekerjaan tetap di suatu dealer Mobil. Sementara adiknya yang satunya lagi naik pangkat setelah beberapa bulan nikah, memang benar setelah menikah maka Allah akan cukupkan rejekinya melalui kurniaNya.

Pak Jamal tetap melakukan kegiatan rutin keseharian dengan OR dan ke kantor, duduk dengan orang-orang miskin. Hingga orang-orang miskin itu pak Abdullah menasehatinya agar pak Jamal mencarikan obat anaknya agar tidak menjadi Bulap alias Bujang Lapuk. Maka dijelaskan oleh pak jamal bahwa anaknya yang bersalah karena takut dengan keadaan dirinya yang tidak yakin pada Allah SWT. Obat itu kalau kita sakit. Jadi anaknya bukan butuh obat namun butuh Ustaz. Akhirnya dipanggillah seorang Ustaz untuk menasehatkan kepada Padil.

“Padil jika kita tidak yakin dengan seorang wanita karena mereka minta bermacam-macam persyaratan, gampang saja untuk memilihnya yang terbaik di antara mereka.”
“Bagaimana pak Ustaz?” kata Padil penasaran.
“ Tapi ini juga harus yakin juga ,” sergah pak Ustaz.
“Iya gimana?”
“Tanyakan saja di antara mereka yang mau cepat menikah itu yang berkah dan kemudian jika ditanyakanmas kawinnya dan kemudian tanyakan mas kawinnya.”
“Terus?”
“Yang terbaik di antara wanita itu manakala dia minta cepat menikah dengan mas kawin yang paling kecil.”
“Kenapa begitu?”
“Itu tandanya wanita yang diberkahi olehNya. Jadi gampang untuk mengetahui wanita yang baik atau tidak.”
“Saya sering bingung pak Ustaz. Sebab rata-rata mereka itu mau enak saja. Gak mau tahu keadaan suaminya.”
“Itulah sebabnya. Kehidupan yang serba misteri ini oleh Allah diberikan petunjuk menjalankannya dengan Al Qur’an dan Hadits. Jangan lari dari kedua kitab itu. Sesatlah kita dunia-akherat. Dan kelak di akherat akan disiksa lagi dengan berbagai ragam siksa yang pedih.”
“Wah pak Ustaz ini nakut-nakutin aja.”
“Gak lho. Hanya ingatkan kamu aja. “
“Perkara cantik dan tidak itu masalah mata. Sebab nanti akhirnya kita sering tidak membutuhkan kecantikannya itu. Bahkan membutuhkan hatinya saja dalam susah dan derita ketika ujian tiba.”
“Tapi kan perlu pak Ustaz melihat kecantikan calon isteri kita?”
“Iya. Tapi kan sudah ditentukan olehNya. Kalau kita nilainya 6 maka calon isteri kita wajahnya tidak lebih dari 6. Sebab sejenis dengan kita. “
“ Masak pak Ustaz?”
“Ya kalau gak percaya buktikan aja sendiri. Bahkan kalau kita mau melihat kecantikan seorang wanita itu sebenarnya hanya masalah waktu.”
“Maksud pak Ustaz gimana?”
“Lebih lama lihatnya hingga 15 sampai 25 tahun. Masihkah kecantikan itu ada pada dirinya? jadi pendeknya dia kelihatan cantik itu karena masda saja.”
” Apa maksud pak Ustaz dengan masda itu?”
“ Masih Muda.”
“Yah betul juga pak Ustaz nih. Ada-ada saja. Mari pak Ustaz dimakan kuenya dan minumnya ini disambi juga pak Ustaz ini buah dari Irian Jaya pak Ustaz. Namanya buah MATUA. Mirip mertua namanya. Saya kemarin pulang dari Irian jaya pak Ustaz dinas. “
“Oh enak ini buah, masya Allah wangi lagi rasanya. Boleh dong agak banyak saya makan?”
“Habiskan juga gak apapa pak Ustaz. Di dalam juga masih banyak. Nanti juga saya bawakan untuk oleh-oleh untuk keluarga pak Ustaz.”
“Terima kasih dah nanti dicoba dulu resep sederhana itu agar segera dobel. Jangan main badminton aja sering dobel hidup gak berani dobel.”
“Ngolok nih pak Ustaz?”
“ Bukan…….. Ndorong.”

Nampaknya sejak selesainya diskusi itu Padil mulai mencari wanita idamannya. Dari rekan kerja kantor sampai teman bermain fitnessnya juga dicari. Ayahnya setelah melihat diskusi anaknya dengan Ustaz itu agak lega karena rupanya Ustaz itu bisa meyakinkan anaknya.

Kehidupan bergulir….. waktu berganti bulan bersambung menjadi tahun dan suatu hari ayahnya……. berangkat dinas ke daerah Dompu dengan mobil Kijang……… Dua mobil dua boss dan dua sopir. Pak Jamal termasuk boss sekarang ini karena dia ditemani seorang sopir. Setiap waktu sholat diusahakan di Qashar dan jama’ ta’dim dan ta’khir. Tak ada yang ketinggalan. Mobilnya digunakan untuk keliling ke desa-desa binaan kantor kesehatan dimana dia bekerja. Setelah tugas selesai, mereka kembali dengan iring-iringan mobil ke arah Sumbawa. Dan setibanya di pelabuhan Kayangan kapal Ferri telah berangkat sekitar 5 meter lebi kurang. Bagaimana awalnya yang jelas bahwa telah diadakan negosiasi dengan petugas di pelabuhan agar kapal berbalik menjemput mereka. Karena kantor ingin agar mereka bisa tiba pagi hari esoknya. Entah bagaimana hal ini bisa terjadi, petugas kapal mengiyakan setelah mereka menyelesaikan tiket-tiket dan sebagainya. Kapal mundur dan menyandar lagi untuk menjemput padahal beberapa orang telah menasehatkan pak Jamal dan Pak Sulaiman termasuk sopir mereka juga mengusulkan agar mereka tidak berangkat malam ini. Besuk pagi saja. Nasehat itu tidak diperhatikan terbukti akhirnya kapal mundur dan menjemput mereka dan mobil mereka. Dan yang lebih mnengherankan orang di sekitar mereka bahwa kenapa mereka diangkut saja padahal kapal sudah tidak bisa ditutup dengan sempurna dengan dua buah mobil Kijang mereka. Buritan kapal itu terbuka sepertiganya. Akhirnya berangkatlah kapal ke lautan menyeberang menuju pulau Lombok.

Dalam keadaan gelap gulita diselingi petir tiba-tiba hujan turun dengan lebatnya. Tak ada yang menyangka. Mesin mati lagi. Dan komunikasi syukurnya tetap jalan dengan pelabuhan. Dalam beberapa jam akhirnya komunikasi terputus dan kapal terbawa arus entah kemana. Kepanikan dan kegaduhan dalam kapal. Semua berteriak minta tolong. Berebut life jacket dan teriakan kepanikan terus berlangsung, semua berusaha menolong diri mereka sendiri-sendiri. Tidak terang yang mana anak dan ayah dan mana boss dan mana bawahan, mana ibu dan mana suami, semuanya berusaha selamat sendiri-sendiri. Demikian juga yang terjadi pada pak Jamal dan sopirnya. Tidak ada yang berusaha saling tolong disebabkan karena kegelapan. Yang akhirnya semuanya gelap dan gelap.

Kapten nampak samar-samar mengurusi para penumpang memakai pelampung. Tidak sedikitpun dia mengingatkan akan dzikir dan sebagainya. Akan tetapi tidak demikian yang terjadi dengan pak Jamal dia pegang tasbihnya dan selalu berhubungan dengan yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Kepanikan mungkinmembuatnya hanya bisa pasrah pada yang Maha Kuasa. Dia akan memakai palampung namun ketika dilihat bahwa kebanyakan orang tua disitu berebut akhirnya dia pegangan kayu di belakang tempat duduknya. Dan hal yang tidak disangka oleh semuanya. Kapal ternyata terbalik dan tenggelam ke dasar lautan.

Nampak dalam kegelapan manusia yang berenang dan berteriak minta tolong dan arus kemudian membawanya entah kemana. Sopir pak Jamal tidak kelihatan yang bisa selamat hanyalah Pak Sulaiman dan sopirnya entah dimana dan kemana. Kemudian pertolongan datang dan dalam kegelapan manusia berebut untuk mendapatkan pertolongan dari kapal itu. Namun tragedi itu telah berlangsung merenggut ratusan penumpang. Dan harta benda dalam kendaraan dan kendaraan itu sendiri. Kemudian di daratan Pelabuhan Kayangan sekarang Tano di Sumbawa itu telah berkumpul orang-orang yang selamat. Mereka membicarakan kejadian itu dengan beragam versi sesuai dengan pengalaman mereka masing-masing.

Pak Jamal hilang dan sopir temannya juga hilang. Entah raib kemana kapal dengan sorotan lampu yang memang kurang memadai itu akhirnya juga tidak bisa menemukan hingga mereka memutuskan untuk ke pantai ketika hujan juga belum reda. Berita sampailah di telinga isterinya akan peristiwa tenggelamnya kapal yang membawa suaminya pulang dari tugas dinas itu. Maka histerislah isterinya dan menangis meraung sejadi-jadinya. Ketika telpon berdering ia juga berteriak histeris dikiranya bahwa telpon itu memberitakan akan keadaan suaminya yang sedang tenggelam. Rambut isterinya diacak-acak hingga dia nampak bagaikan orang yang tidak waras. Orang tua di kampung pak Jamal yang melihat keadaan itu menegur dia agar berbuat yang wajar dan penuh keimanan dalam menghadapi musibah yang menimpa banyak orang itu. Bukan hanya menimpa dirinya sendiri saja. Akhirnya keadaannya agak reda.

Demikianlah hingga beberapa hari belum juga ditemukan hingga yang ke tujuh hari, ternyata para pencari menemukan sesosok mayat yang terapung dan mereka mengenalinya dialah pak Jamal yang dinanti-nantikan.


Akhirnya diketemukanlah mayat itu. Menakjubkan sekali! Dia tidak membusuk dan tidak mengembung. Dia sedekap seolah sedang sholat. Orang yang melihat mayatnya menduga-duga dan menyangka ilmu apa yang digunakan pak Jamal sehingga dia tidak membusuk dan perutnya juga tidak kembung. Bahkan dia bersedekap seolah dia sedang mendirikan sholat. Yang tahu dia saja yang bisa membaca keadaannya kenapa demikian itu terjadi padanya. Memang benar pak Jamal orang yang selalu menjaga sholat berjamaah dan perbuatan mengajak orang untuk jaga sholat di masjid dikerjakannya di lingkungan tetangganya. Akhirnya apa yang menjadi kegiatannya telah mendapatkan hasilnya. Dia akhirnya meninggal dengan baik dan Husnul Khotimah yang jarang diketemukan oleh orang sekarang. Karena memang orang beriman itu sangatlah sedikit. Dan di dunia ini orang Islam juga sedikit dan kebanyakan di dunia ini adalah kafir kepada Tuhannya. Tidakkah memang sulit mencari orang yang seperti pak Jamal? Dalam kepanikan ingat pada Allah dan berdzikir memuja muji Allah SWT. Maka tidakkah itu berlebihan bagi Allah membantu menolong pak Jamal untuk mendapatkan predikat baiknya dalam kematiannya?

Mari kita perhatikan apa yang terjadi manakala gempa bumi terjadi. Kebanyakan manusia malah memanggil gempa itu. Mereka berlarian dengan berteriak menyebut-sebut GEMPA! GEMPA! GEMPA!GEMPA! Sangat jarang yang berteriak Allahu Akbar! Allahu Akbar!! Sehingga banyak sekali korban karena mereka bukan mohon pertolongan pada Allah malahan memanggil gempa itu datang, bukan? Inilah kita dan dialah pak Jamal yang meninggal Husnul Khotimah memuji Allah dalam kepanikannya. Dalam kegelapan alam. Sekian dan wassalam. Semoga kita termasuk orang yang baik akhirnya. Amin…….

Mari kita kupas kehidupan pak Jamal yang saya ketahui sehari harinya. Bukan dia tidak punya amalan yang bisa membawanya pada HUSNUL KHOTIMAH . Dia mempunyai! Dan kitapun bisa menirunya untuk persiapan dalam menyongsong kematian kita nanti.
Pak Jamal selalu sholat berjama’ah 5 kali sehari di masjid atau di tempat azan dikumandangkan. Kegiatan kerja dikerjakan wajar-wajar saja. Hanya ketika dia bepergian selalu berhenti di masjid untuk sholat berjama’ah. Dia berusaha menjaga sholat 5 waktu dimanapun dia berada. Sering mengunjungi tetangga dan orang-orang yang miskin. Duduk-duduk dengan mereka dan kadang membawakan mereka hadiah makanan dan uang. Membantu rombongan silaturahmi untuk berkunjung ke rumah-rumah di sekitar masjid kampungnya. Membacakan beberapa hadits dan ayat Allah untuk jama’ah masjid di dekat rumahnya. Selalu senang menerima tamu dengan senyuman ramah, sehingga kita tidak tahu kapan dia punya uang dan kapan dia tidak punya uang. Sebab yang kita tahu dia selalu senang menerima tamu-tamunya. Bahkan mungkin satu hal tidak mungkin bisa ditiru atau mungkin tidak pernah atau bisa ditiru oleh orang lain adalah dia buka pintu gerbang rumahnya selalu dibuka katanya agar rejeki masuk tidak malu-malu.

0 comments

Post a Comment