Friday, January 21, 2011 at 11:18 PM
9. WANGI DARAH TEMANKU…
( Teman Seorang Mantan Bintang Film).

Bisakah manusia memenuhi keinginannya semua ? Bisakah manusia menahan apa yang seharusnya diambil olehNya? Tidakkah manusia ini dalam keadaan lemah? Tidakkah segera datang keyakinan kepada mereka bahwa manusia tidaklah mempunyai daya upaya dan kekuatan kecuali dari Allah? Tidakkah mereka segera sampai kepada keyakinan bahwa mereka akan segera menemui sesuatu yang kebanyakan manusia takuti? Yakni kematian. Tidakkah manusia segera meyakini bahwa tidak ada kenikmatan yang bisa mereka ingkari dalam kehidupan mereka? Tidakkah mereka segera datang pada keadaan yang mana mereka akan tidak mempunyai kekuatan dan kata untuk membela diri mereka di hadapan Tuhannya? Belumkah datang waktu dimana mereka tidak lagi bisa saling tolong menolong dan menggunakan hartanya untuk menebus dirinya agar tidak dijemput maut? Bukankah kematian akan hadir setiap saat walaupun kita mnghindarinya? Kenapa kita tidak pikirkan bahwa semua yang ada ini akan musnah pada suatu masa? Bahwa kiamat akan segera hadir dan mungkin kita tidak siap atasnya?

Inilah sederetan pertanyaan Allah SWT yang membuat dua orang laki-laki ini selalu mengusahakan hidup mereka dalam amalan sholeh mengikuti bagaimana para Nabi dan para sahabat. Mereka mengusahakan kehidupan yang mana mungkin tidak banyak manusia hari ini berpikiran tentangnya? Mereka menyadari betul akan sederetan pertanyaan Allah dalam kitabNya. Dan mereka juga menyadari bahwa sederetan pula pertanyaan akan dirinya dan untuk keluarganya yang mereka harus menjawabnya dengan SUDAH atau belum!

Sudahkah aku yakin nanti bila mati Husnul Khotimah?
Sudahkah aku bisa membaca Al Quran ?
Sudahkah aku menepati janjiku kepada Nya dan kepada orang lain?
Sudahkah aku menggunakan waktu dan hartaku untuk agama?
Sudahkah aku memikirkan akherat lebih besar daripada pemikiranku untuk dunia ini?
Sudahkah aku sholat tepat waktu?
Sudahkah aku yakin bahwa setelah mati nanti aku adalah ahli Surga?
Sudahkah aku menuntut ilmu tentang kubur?
Sudahkah aku tahu tentang apa yang ada di kubur?
Sudahkah aku tahu tentang hari kiamat ?
Sudahkah aku tahu tentang pengadilan akbar itu?
Sudahkah aku kira-kira bisa selamat di hari pengadilan yang maha adil itu?
Sudahkah aku bisa selamat dari padang mahsyar yang dahsyat itu?
Sudahkah aku bisa menyelamatkan diri dari titian shirot di atas NerakaNya?
Sudahkah aku bisa menjadi manusia setelah berada di hadapan Allah?
Sudahkah aku mengetahui apakah persyaratan selamat dari semua kesulitan di hari mahsyar itu?
Sudahkah aku kelak bisa masuk Surga langsung tanpa melewati siksa di NerakaNya Allah?
Sudahkah anak isteriku selamat dari kesulitan El Maut manakala datang?
Sudahkah anak isteri dalam ta’at padaNya?
Sudahkah anak isteriku tahu jalan ke Surga?
Sudahkah anak isteriku selamat dari jalan menuju Neraka?
Sudahkah mereka mengetahui yang besar dan kecil?
Sudahkah mereka tahu yang benar dan salah?
Sudahkah mereka tahu persiapan hari-hari untuk kematian mereka?

Pertanyaan yang panjang bahkan bisa lebih panjang lagi itu yang membuat mereka takut untuk tidak bisa menjawab semua pertanyaan yang panjang itu dengan jawaban YA atau SUDAH. Dua orang ini terus dan terus berusaha untuk mendidik anak isterinya agar bisa mengetahui apapun yang mereka butuhkan untuk kematian mereka. Dua orang ini juga mengusahakan untuk diri mereka sendiri agar siap ketika kematian mendatangi mereka seperti bagaimana angin puyuh menerpa mereka tiba-tiba. Dan kemudian membawa mereka pergia ke negeri yang entah berapa manusia yang tidak selamat di dalamnya. Alam barzah. Alam akherat. Alam dahsyat. Alam berkumpulnya manusia buruk dan baik dalam satu tempat yang maha besar. Alam yang kebanyakan manusia dalam keadaan menyesal dalam kesengsaraan yang bermilyar tahun. Alam yang mana setiap manusia pasti akan temukan. Alam yang mana setiap manusia harus masuk ke dalamnya. Alam yang ditakuti kebanyakan manusia namun mereka akan masuk juga di dalamnya. Mau tidak mau dengan terpaksa atau suka rela. Sudah siap atau belum. Sudah tahu liku-likunya atau belum.

Mereka membagi masa dalam sehari untuk kerja dunia dan untuk usaha besar ini. Mereka berusaha menjalankan kehidupannya dengan mempraktekkan apa yang telah dinasehatkan nabi Muhammad kepada manusia semuanya. Sebab jika tidak maka mereka akan mengalami kerugian dan penderitaan yang tidak tahu ujungnya. Milyaran tahun dalam derita dan sengsara. Pagi hari mereka bekerja dunia mereka setelah mereka sholat duha dan kemudian mereka berusaha menjalankan usaha dagang sederhana mereka dengan sebaik mungkin. Tidak menganiaya orang lain dan tidak akan banyak bersumpah palsu. Mereka juga selalu berusaha memberikan sebagian keuntungan untuk orang yang kira-kira miskin di mata mereka.

Yang satunya telah meninggalkan kerja yang hari ini manusia berduyun-duyun ingin memilikinya. Menjadi bintang film. Dia telah tinggalkan kerja yang banyak mengundang dan membuat dosa dan kebanyakan mereka tidak menyadarinya. Mereka mengajarkan banyak keburukan dan mereka mengajarkan kebohongan yang nyata meskipun banyak manusia senang menontonnya. Memujanya. Menggila-gilainya. Mereka banyak menjerumuskan orang lain meskipun banyak wartawan dan fansnya mengaguminya. Mereka mengajarkan melawan orang tua, menipu orang tua, menghina orang tua, tidak sopan santun dengan orang tua, mengajarkan hidup dugem dan dugel (dunia gelap), mereka mengajarkan duros dan duzir (dunia pemboros dan dunia mubazir), mengajarkan bunuh diri untuk keluar dari suatu masalah, mereka mengajarkan kebohongan yang bertubi-tubi, menggunakan rumah orang lain untuk shooting namun mereka katakan rumah mereka sendiri, mereka sebenarnya tidak sedih namun mereka bersedih hati, mereka tidak sakit namun mereka menampakkan diri sakit dan mereka tidak miskin namun mereka menyatakan diri mereka miskin, mereka bukan dokter namun mereka menampakkan diri sebagai dokter, mereka mengajarkan yang Allah SWT benci dan sering menahan manusia dari berbuat yang Allah senang mereka kerjakan. Sehingga kerja yang mempunyai tanggung jawab besar di akherat sana itulah menjadikan dia meninggalkan dunia yang kata wartawan dunia gemerlap dan dunia selebrities. Dunia kalangan atas dan kalangan papan atas. Padahal mereka guru kebohongan dan guru keburukan dan keputus asaan, guru perzinahan. Sama saja wartawan dan bintang film. Kedua kerja ini akan mempunyai tanggung jawab besar kelak di akherat. Dan kebanyakan mereka akan KO. Sebab banyak keburukan tersebar karena ulah wartawan dan bintang film. Nabi dulu melarang kita menjadi pembawa berita keburukan yang akan menjelekkan orang lain. Yang namanya ghibah. Hari ini Ghibah menjadi kesenangan wartawan. Komoditi mata. Penghasil uang milyaran! Siapa yang membicarakan keburukan orang lain, maka dosa orang itu diberikan kepadanya dan kebaikannya diberikan kepada yang dighibahi. Bahkan mimpi burukpun dilarang oleh Nabi diceritakan kepada orang lain. Sekedar mimpi saja. Bukan nyata, kita dilarangnya. Apalagi menyebarluaskan keburukan seperti pembunuhan, perkosaaan, pencurian, perampokan, penjambretan, penodongan dsb.

Dengan pemikiran seperti itulah maka dia kini hanya menjadi pebisnis tanaman yang kemudian dijual dalam bentuk cangkokan atau bentuk stek. Alhamdulillah dia merasakan lebih berkah dibandingkan menjadi bintang film dulu. Memang dia dipuja banyak manusia namun hatinya gersang dan kosong dengan kebahagiaan. Akhirnya dia putuskan meninggalkan kerja palsu itu.

Terbukti banyak bintang film yang bercerai, berbagai ragam gossip dan penyakit kronis menimpa mereka. Kenapa demikian karena kebahagiaan bukan dalam semua yang dimiliki oleh bintang film. Oleh karena itulah maka dia tinggalkan dunia gemerlap itu. Kini 1 hari dalam sepekan dia duduk dalam pengajian dan sore hari dipergunakan olehnya untuk silaturahmi dan kadangkala sebulan sekali mengunjungi saudara muslimnya di lain desa dan menyatukan hati dengan mereka dan mempraktekkan hadits Nabi Muhammad SAW. Barangsiapa ingin diampuni dosa dan diberikan kedudukan tinggi di rumah-rumah cahaya kelak pada hari kiamat manakala manusia dalam keadaan menderita dan kelaparan. Hendaklah dia berusaha bertemu dan berpisah dan berkasih sayang hanya karena Allah SWT. “Siapa yang bertemu dan berkasih sayang karena Allah SWT maka akan diberikan kedudukan tinggi di mimbar-mimbar cahaya kelak pada hari kiamat”, Nabi Muhammad bersabda.

Banyak orang mencela perubahan total Fauzi akan pola hidupnya. Namun dengan bijak dia menjawab aku melihat apa yang kami tidak bisa lihat.
“Maukah aku beritahukan apa yang aku lihat sehingga aku tinggalkan dulap dan dugem?” tanya dia suatu hari kepada seorang temannya yang bertanya penyebab dari perubahan total kehidupannya. Temanny sendiri saat itu masih dalam dugem dan dugel.
“ Tidak jangan sekarang. Aku tidak siap. Aku belum siaplah. Nanti sajalah.“
“ Kapan siapnya man?”
“ Nanti dah saya beritahukan kapan-kapan saya siap.”
“ Kalau nanti ajal menjemput gimana?”
“ Tolong dong doakan saya panjang umur. Kan aku teman baikmu.”
“ Baiklah. Ya Allah hamba mohon panjangkan umur teman hamba ini dan berikan dia kekuatan untuk tobat lebih dini dari yang aku harapkan. Allohumma sholli ‘ala Muhammad wa ala ali Muhammad.”
“ Thanks ya?”
“ You are welcome.”
“ Kamu takut miskin ya? Takut tidak ngetop ya? Takut tidak dipuja manusia? Takut tidak dipublikasikan sebagai selebritis ya? Takut tidak makan? “ Fauzi bertanya dengan bertubi-tubi pada temannya yang ko’i (bengong dengan keadaan). Temannya agak risih memperbaiki duduknya dan senyum memandangnya.

“Semua itu hanya palsu belaka man. Ngetop di langit lebih baik. Miskin dunia tidak papa man. Dipuja di langit lebih baik man. Dipublikasikan di langit olehNya lebih hebat man. Kita mesti butuh makan saja man. Sebagian keperluan hidup man.“
“ Ingat Marylin Monroe yang bunuh diri dalam gemerlapnya pujian dan pujaan manusia? ” temannya diam mendenganrkan Fauzi.
“Apa yang hilang darinya?
K E B A H A G I A A N dan K E T E N A N G A N J I W A.”
“ Baik Zi, makasih jangan lupa nanti lain kali kunjungi aku lagi ya? Maaf aku mau shooting nih. Mungkin kontrak terakhir kali. Biar aku jadi penjual parfum saja nanti di Blok M.”
“ Bagus itu. Keinginan mulia. Halal dan berkah. Nabi bersabda dari perdagangan itu 90% keberkahannya. Okey dah kalau gitu. Met jalan dan jangan lupa topik kita hari ini juga disampaikan pada teman kita yang lain ya?” permintaan Fauzi pada temannya yang begitu senang dengan topik hari ini.
“ Okey man.”
“ Asalamu ‘laikum,” Fauzi meninggalkan rumah mewah temannya yang begitu dekat dengannya.
“ Wa alaikumussalam.”

Mereka akhirnya berpisah dan Fauzi meninggalkan rumah Farid dengan senyum kebahagiaan yang dia tidak tahu darimana datangnya. Dia rasakan mengalir ke seluruh tubuh dan urat-urat darah dan nadinya. Dia ingin sekali bertemu Fauzi lebih banyak……..

Sore itu setelah dia menjalankan kegiatan rutin musyawarah di tempat berkumpulnya teman-temannya. Mereka pulang dan seperti biasa mereka berkendaraan sepeda motor berboncengan. Entahlah katanya sore itu hatinya rasanya kurang enak sebab temannya juga tumben sekali mengendarai kendaraannya agak cepat. Mereka harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk mencapai rumah mereka. Padahal hari baik cerah dan tidak nampak akan turun hujan. Entah mengapa dan awan darimana tiba-tiba datang dan cuaca menjadi gelap namun mereka tetap pulang di sela-sela hujan dan jalan raya yang licin. Ketika di sebuah tanjakan jalan mereka harus menyalip sebuah truk yang melaju pelan sekali. Namun tiba-tiba mereka melihat ada sebuah bus datang dari depan dengan kecepaatan yang tinggi dan mereka tidak bisa menghindari tabrakan tersebut. Akhirnya mereka terpental dan entahlah kami tidak tahu lagi yang jelas bahwa teman Fauzi telah meninggal dunia di tempat kejadian. Dia katanya, entah dimana kemudian samar-samar teman itu mendengar orang memanggil ambulans dan mobil dan angkut dan entah kata-kata apalagi yang sudah tidak aku ingat lagi.

Tidak lama kemudian dia sadar dan membuka mata ketika akan berdiri kakinya baru diketahuinya sudah patah di bagian paha. Darah segar di dekat tubuh temannya tercium bau yang wangi sekali. Dia yakin itu bau harum darah temannya sebagai tanda kematian yang baik dari rahmatNya. Dia telah meninggalkan dunia ini dengan baik.

Benarlah apa yang dijanjikan oleh Allah SWT akan hambaNya bahwa barangsiapa yang meninggal di jalan Allah maka dia akan termasuk golongan orang yang mati syahid. Husnul kKhotimah, dijamin akan masuk Surga. Teman itu kemudian merasa dibawa ke atas dipan panjang dan dibawa entahlah kemana dia sudah tidak ingat dirinya lagi. Hilanglah kesadarannya. Semuanya kembali jelas setelah dia berada di Rumah Sehat.

Dia ternyata memang di Rumah Sehat dan dirawat di sana dengan banyaknya orang yang mendatangi dia untuk sekedar ingin tahu dan berempati dalam musibahnya. Mereka bersedih hati menyaksikan keadaannya. Dulunya dia dipuja manusia, kini dia terbaring lapa lemah lunglai di Rumah Sehat. Namun tidak banyak yang tahu dan mau tahu akan isi hatinya yang hanya terisi kebahagiaan dan ketenangan jiwa tiada taranya.
“Saya bersyukur sekali mendapatkan musibah. Mudahan apa yang menjadi dosa masa lalu saya bisa diampuni semuanya oleh Allah SWT,” kata Fauzi mensyukuri nikmat.
“Amiiiin.” Teman-temannya menjawabnya.
“ Ketika saya mengalami kecelakaan hari Selasa itu saya mendapatkan pelajaran berharga dari Allah SWT. Saya mencium bau harum dari tubuh teman kita itu? Adakah teman kita di sana saat itu?”
“ Kebetulan ada. Bahkan dia sendiri dan orang-orang yang di sana juga mencium bau wangi itu.”
“ Alhamdulillah sebagai tanda dari Allah SWT agar kita tidak ragu dalam menjalankan agama kita ini.”
“ Iya. Tentunya bagi yang berpikir akan mendapatkan pelajaran. Yang tidak berpikir ya tidak akan mungkin pernah mendapatkan pelajaran berharga.”
“ Bagaimana penguburan teman kita itu?”
“ Alhamdulillah dari berbagai penjuru kota datang ikut menguburkannya. Mungkin ini juga merupakan suatu tanda dariNya agar kita senang dengan program agama yang dahulu dikerjakan oleh para nabi dan sahabat-sahabatnya itu ya?” dia serius menjelaskan prosesi penguburan Muhammad Badri. “Bahkan teman-teman kita yang tinggal jauh dari rumahnya malah berdatangan ikut dalam sholat dan penguburannya. Hiburan bagi yang hidup dan awal tanda kebaikan bagi kita semuanya. Amiiiiin.”

“ Meninggal yang Husnul Khotimah ada beberapa macam: tenggelam, keruntuhan bahan bangunan atau bencana alam, melahirkan, perang membela agama, meninggal di jalan Allah dalam mencari nafkah yang halal atau untuk mencari ilmu agama, dan juga meninggal karena sakit perut atau kolera. “

Temannya itu kemudian bercerita panjang tentang kematian “Akan tetapi kebanyakan manusia matinya tanpa iman dan dalam keadaan yang tidak baik. Lihat saja di TV-TV ditunjukkan orang yang mati su’ul kKhotimah. Memang benar yang Husnul Khotimahitu sangat langka sekali. Untuk itulah perlu kita mengadakan perjalanan dan mengadakan pendekatan kepada orang yang akan meninggal dunia dan mentalkinkannya hingga dia menghembuskan nafas terakhir. Sehingga kita mendapatkan pelajaran dari kematian orang lain. Sebab kematian itu adalah pelajaran bagi yang hidup.

Jika orang yang meninggal itu Husnul Khotimah, maka kita harus bisa mengikuti jejaknya sewaktu dia masih hidup di dunia. Sebaliknya manakala dia meninggal dunia dengan su’ul Khotimah, maka kita harus bisa tidak mengikuti pola hidupnya sewaktu dia hidup di dunia.” Fauzi bercerita penjang lebar tentang pengalamannya selama mengadakan perjalan kehidupan kemana-mana dalam urusan bisnis maupun untuk praktekkan ilmu agama.
“ Kita masih bingung dengan kerja orang yang ada di Bank atau Hotel atau tempat hiburan itu halal atau haram? Kemudian orang yang menjual minuman keras untuk orang Non Muslim, turis misalnya. Pelawak yang meniru perempuan dan bertingkah laku seperti perempuan. Sebab menurut Nabi orang seperti itu dilaknat Allah SWT.

Menjadi penyanyi seperti Inul Daratista , Anissa Bahar, Uut Permatasari itu halal atau haram ? Untuk mengetahui perkara ini maka kita perlu berdo’a untuk diberikan kesempatan mengetahuinya. Mungkin Allah SWT beri kita petunjuk melalui mimpi atau kemudian suatu hari akan dinampakkan seorang penyanyi yang akan meninggal dunia dan manakala mereka bisa menugucapkan kalimat Lailaha Illallah, bisalah kita menyimpulkan bahwa kerjanya di dunia dulu diterima halal oleh Allah SWT. Kita lihat banyak penyanyi dan pelawak telah wafat dan bahkan ada juga yang sakit berbulan-bulan hingga menghabiskan hartanya yang dikumpulkan selama berpuluh-puluh tahun ludes dalam sekejap karena obat dan dokter yang merawatnya. Ini semua menjadi pelajaran bagi manusia yang masih hidup dan mau berpikir. Jika kita rajin amal sholeh dan sedekah dan berzakat dan silaturahmi maka akan diberikan kebaikan dan kesehatan dan keberkahan rejeki dan keampunan dosa olehNya. Dan harta kita tidak hilang sia-sia.”
Teman-temannya mengangguk menyetujuinya. Harus pulakita ketahui bahwa mimpi orang beriman itu sama dengan seperempat puluh enam wahyu. Jadi jangan remehkan mimpi agar kita bisa memeproleh pelajaran yang sangat berharga dari setiap kematian.

Fauzi kemudian menambahkan cerita tentang kegiatan temannya yang meninggal dunia itu sewaktu hidup yaitu “ Dia berjualan minyak wangi dan kurma dan baju muslim. Yang paling penting dari semua kegiatannya adalah dia berusaha menjaga sholat jamaah di masjid kemudian mengajak orang lain untuk melakukan sholat jamaah di masjid pula. Dan dia sabar dengan segala cacian, makian orang. Karena tidak ada orang yang seperti dia di zaman ini. Lu lu gue gue. Banyak yang mengatakan padanya agar mengurus keluarganya dulu jangan mengurusi orang lain. Keluarga saja belum baik. Anaknya belum berjilbab, isterinya belum berjilbab dan orang tuanya juga belum sholat rajin ke masjid kata beberapa orang yang sering ditemuinya di beberapa rumah tetangganya. Namun … dia melanjutkan dengan sabar dan terus melakukan kegiatan itu kepada siapapun yang ditemuinya. “

“Orang tuanya setiap hari diceritakan kisah-kisah teladan melalui buku agama dan betapa pentingnya sholat. Demikian juga jilbab. Kalau banyak orang menentang kemudian tidak mau mengikuti, maka mungkin suatu hari setelah kita meninggal dunia mereka malah berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan.” Memang kita harus berlomba dengan beramal sholeh.

Teman kita itu juga selalu mengingatkan penjual bibit minyak wangi, Orang Arab itu, agar menjaga sholat dan berzakat agar keberkahan terjadi dalam rumah kita. Penentangan terjadi pula di sini karena mereka mengatakan sholat itu bisa dimana saja. Di rumah dan sebagainya namun perkara sholat di masjid itu kan bagi beberapa orang saja, kalau sudah demikian maka yang lain tidak wajib.

“ Begini pak Haji. Sholat wajib 5 waktu bagi pria itu di masjid agar masjid tidak sepi penumpangnya. Kan mahal biayanya pak Haji. Kalau tidak digunakan ya tidak ada pahala yang mengalir pada pembangunnya. Apalagi jika sampai diterlantarkan. Apakah pak Haji tidak ingin mendapatkan 5 JAMINAN ALLAH untuk kita? “
“ Siapa yang tidak mau? Rugi dong.” Pak Haji itu langsung menjawab dengan cepat.
“ Lima perkara itu yakni : Berkah rejekinya. Bebas siksa kubur. Diberikan buku catatan amal dari sebelah kanan. Melewati titian shirot secepat kilat danmasuk Surga tanpa HISAB. Hebat kan pak Haji mau tidak??”
“ Aiwa ( Iya tentu dong).”
“ Nah gitu dong pak Haji. Supaya sekalian masjid kita ramai.“
“ Assalamu ‘alaikum pak Haji.”
“ Wa ’alaikumussalam.”

Akhirnya beberapa orang yang tadinya juga ikut mendukung pak Haji itu dengan diam mungkin menerima penjelasan Muhammad. Kesabaran akhirnya bisa menghasilkan perubahan menuju pada kebaikan yang luar biasa bagi orang lain. Memang hakikat dari kata-kata ajakannya itu semata-mata karena kasih sayang kepada orang lain. Bukan untuk kesombongan dirinya dan juga uintuk menjadikan masjid yang besar-besar dibangun dan bisa menampung banyak orang itu ramai orang sholat secara rutin 5 kali masuk masjid. Muhammad Badri memang gesit sekali dalam menyampaikan hadist Nabi perkara sholat di masjid bahkan dia membandingkan dengan sahabat nabi yang buta tua renta , Ibnu Maktum, harus mendatangi masjid manakala dia mendengar azan berkumandang. Hari ini tidak ada orang yang tidak bisa mendengarkan azan, sebab semua masjid menggunakan loud speaker.

Dalam keluarganya juga belum semua paham. Sebab seringkali mereka bertolong-tolongan dalam menentang Muhammad. Isterinya menuduh dia ikut aliran sesat yang keras. Ayahnya menuduh Muhammad ikut aliran Amrozi dan Imron dan anak-anak nya menuduhnya ikutan aliran pengebom Bali. Pokoknya hanya beberapa teman barunyalah yang sementara ini mau ikut dalam kegiatan sholat berjamaah. Kebanyakan mereka menganggap kegiatan ajak mengajak kepada perkara sholat dan kegiatan amalan sholeh lainnya adalah mencampuri urusan orang lain. Sehingga memang hanya sedikit sekali orang yang senang dengan Muhammad. Namun terus dikerjakannya disela-sela kegiatan dunianya. Sebab dia tahu bahwa inilah kerja para Nabi dahulu kala mengajak manusia yang sesat kepada petunjuk dan dari lalai kepada ingat. Dari kegelapan kepada cahaya dan dari kesempitan hidup kepada kelapangan kehidupan.

Memang banyak orang membicarakan perubahan dirinya yang tadinya hanya mengurus dagangannya namun kini dia mengurusi bukan hanya dagangannya saja namun orang yang membeli barang dagangannya juga diberi nasehat agar menjadi orang yang sholat dan beramal sholeh.

Yang menolak dan membuat fitnah bahwa Muhammad telah mengikuti aliran sesat dan selalu membuat hati kita tidak tenang mungkin saja kelak bisa lebih baik daripada dirinya. Sebagian orang meyakini bisa tobat sebelum kematian namun betapa banyak yang belum tobat telah diterkam oleh kematian. Yang berpikir akan membela pak Muhammad. Dialah manusia yang mana Allah sebut-sebut dalam Al Qur’an sebagai orang yang beruntung dan orang yang utama dan orang yang akan mendapatkan rahmatNya.

“Isterinya akhirnya, setelah beberapa bulan dinasehati oleh suaminya akan pentingnya sholat dan sebagainya termasuk keta’atan kepada suami merupakan jalan-jalan ke Surga bagi seorang isteri. Keridoan suami pada isteri adalah jalan baginya menuju Surga. Benarlah sabda Nabi bahwa Surga di bawah telapak kaki Ibu. Jadi tidak perlu jauh-jauh mencari Surga bagi seorang wanita. Setiap gerakan anggota badannya ketika dia bekerja di rumah tangganya merupakan amalan sholeh dan dinilai olehNya sebagai pahala.

Demikian mulia dan tingginya wanita di sisi Tuhannya. Mereka bagaikan mutiara mutu manikam yang indah dan menghiasi setiap rumah dengan amalan sholehnya. Amalan Surgawi. Demikian nasehat suaminya ketika dalam suatu waktu setelah dia menanggapi akan fitnahan tetangganya. Dengan kesabaran Muhammad akhirnya isterinya paham akan nasehat suaminya. Di meja makan itulah nasehat diberikan oleh suaminya. Bahkan ketika dia mendidik isterinya dia mengajak makan sepiring berdua agar hatinya tetap bersatu dengan suaminya.

Misalnya ketika seorang wanita menyapu lantai , maka ketika rumah itu bersih, bersih pulalah dosa-dosa wanita itu, dan ketika mencuci baju suami dan anak-anaknya, maka suci pulalah dirinya. Dan dia diberikan pahala seperti sholat sepanjang 20 sampai 40 tahun. Ketika mencium bau keringat anaknya dan menyayanginya maka dia diberikan pahala seperti sholat selama 40 tahun dan dipandang oleh Allah dengan pandangan penuh rahmat. Jika seorang isteri memandang suaminya dengan penuh sayang, maka dia dipandang oleh Allah dengan pandangan kasih sayang dan disiapkan permata-permata Surga. Yang kelak akan segera diberikan ketika kematian telah menjemput wanita itu. Ketika menstruasi juga Allah SWT akan gugurkan dosa-dosa wanita itu dan diberikan pahala selayaknya dia sholat selama 70 tahun terus menerus.

Demikianlah kehidupan pak Muhammad yang bukan hanya berdagang dengan sederhana, namun juga hidupnya dihiasi dengan mengajak manusia lain untuk berbuat kebaikan dan amalan sholeh. Sehingga kampung mereka terjadi suatu bentuk kasih sayang yang terikat dengan erat. Hanya karena Allah SWT bukan karena hubungan munafik yang palsu. Benarlah apa yang dikerjakan oleh pak Muhammad sebab ketika dia meninggal dia meninggalkan pesan pada yang masih hidup bahwa kegiatannya mengajak orang lain untuk berbuat kebaikan adalah pekerjaan yang disenangi oleh Allah sehingga kita tidak bingung melihat manakah manusia yang benar. Wangi darahnya adalah suatu tanda kebaikan bagi orang yang meninggal. Bukan busuk dagingnya bahkan sewaktu masih ada di atas bui ketika akan dikuburkan.

Islam yang diturunkan oleh Allah SWT itu tidak ada keraguan dan kesamaran. Semuanya jelas dan lengkap paripurna sempurna. Sehingga janganlah kita masuk dalam golongan orang yang ragu-ragu dalam menjalankan agama kita. Bukankah sebuah ayatpun seorang manusiapun dan jin tidak mampu membuatnya? Mengapa kita menjadi orang yang bingung memilih Islam yang mana seharusnya kita berada? Apakah Allah tetapkan dalam KitabNya itu nama suatu golongan Islam yang ini dan yang itu. Bukankah Allah hanya memilih Islam sebagai agama dan kenikmatan yang diberikan oleh Allah kepada kita manusia? Bukankah Islam adalah agama yang satu dari ummat yang satu?

Mengapa kita menjadi terpecah belah karena sesuatu yang tidak perlu terjadi? Sehingga dengan demikian pecahlah keluarga dan tetangga dan bahkan lebih berbahaya adalah ummat Islam secara menyeluruh ? Bahkan di seluruh dunia? ” Jika Allah menghendaki kita memilih Islam, maka pilihlah Islam yang kafah. Secara TOTAL. Jangan setengah mau dan setengah tidak mau akan aturan Allah SWT. Sebab jika demikian, kelak akan didudukkan kita di persidangan dan ditanyakan mengapa hal itu bisa terjadi? Saat itulah maka kita akan merasa malu dan dihinakan karena kita masuk golongan orang yang KAFIR, DHOLIM dan FASIK. ( Al Maidah 44, 45, 47) kemudian kita akan disuruh berjalan di shirot, jembatan di atas Neraka dan kita pasti akan terpeleset jatuh dan masuk ke dalamnya. Entah berapa milyar tahun di dalamnya hanya DIA yang tahu.

Dan inilah dahulu yang tidak diinginkan oleh Nabi terjadi pada ummatnya. Sehingga beliau malam dan siang pikirkan ummat ini agar mereka memahami maksud hidup mereka dan beramal sholeh mengikuti beliau dan orang-orang yang mengikuti beliau, yakni para sahabatnya. Sehingga kita akan masuk Surga langsung bersama beliau. Untuk itu pula beliau sering berpesan agar kita memperbanyak membaca sholawat nabi Muhammad setiap hari khususnya hari Jum’at 100 kali atau lebih, supaya Nabi SAW kelak menjadi penolong atau pemberi syafa’at bagi kita. “

Demikianlah percakapan panjang yang diungkapkan Fauzi tentang temannya yang baru saja dilihatnya meninggal dengan happy ending. Yang mana begitu langkanya orang yang mati seperti dia, maka perlulah kita mengingat dan melebarluaskan berita ini sehingga orang lain bisa meniru perbuatannya untuk menuju jalan lurus jalan orang-orang yang diberi nikmat dan bukan jalan orang yang diazab oleh Allah SWT. Berita ini bukanlah berita bohongan, namun berita nyata dari orang yang telah dilihat teman dan kami lihat dengan mata kepala kami sendiri. Tidak cukupkah berita ini sebagai suatu yang akan meyakinkan kita akan perjalanan manusia lain untuk kita tiru darinya?
Sehingga kita tidak perlu bingung berebutan aliran atau pecahan yang ahli sunnah waljamaah. Semua orang ingin mendapat gelar itu. Namun sebenarnya kita akan bisa meraih title itu jika kita meruntut dan menjalankan keteladanan Nabi Muhammad SAW.

Kita semua bisa disebut sebagai ahli sunnah waljama’ah manakala kita ahli melakukan apa saja yang dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW ; hidup miskin, pemaaf, menikah lebih dari 4 orang isteri, sholat 5 kali di masjid setiap harinya, mendakwahkan Islam kemana-mana sampai dilempari batu dan tahi oleh manusia, sholat duha setiap hari, sholat tahajjud hingga bengkak kaki kita, memberikan makan dengan mengunyahkan makanan itu dan diberikan kepada orang janda Yahudi tua setiap pagi, mendatangi orang yang meludahi dan membenci kita saat sakitnya, kemudian selalu sholat berjamaah, membaca Al Qur’an setiap hari, lapar sehari kenyang sehari (puasa Nabi Daud), menghabiskan harta untuk menyebarluaskan agama, menyurati pendeta dan rahib-rahib untuk menyampaikan Islam, tidak meninggalkan tempat duduk setelah sholat Subuh hingga matahari terbit mengisinya dengan berdzikir, tidur dengan alas yang kasar dengan kasur sangat sederhana, selalu memberi fakir miskin yang datang ke rumah kita.

Dan penampilan kita juga selalu mengikuti bagaimana Nabi dahulu kala berpenampilan dalam kehidupan beliau. Sulit bukan? Nah Beliau sendiri paham akan hal itu, makanya beliau berpesan jika ummat Nabi Muhammad yang bisa melihat beliau beramal sesuai dengan amalan Nabi SAW maka mereka mendapatkan pahala satu mati syahid. Namun kita ini dimuliakan oleh Allah SWT. Jika kita mengikuti amalan beliau saat ummat sedang rusak satu sunnah saja, maka kita diberikan pahala 100 orang mati syahid. Mungkinkah kita bisa jalani semua itu? Sekedar latihan mengikuti sunnah yang besar adalah mengajak manusia kepada Allah SWT bukan mengajak manusia kepada diri kita, maka mulailah dengan menyampaikan kebenaran walaupun itu hanya satu ayat saja. Dan sampaikan yang benar walapun itu pahit bagi kita. Namun kelak manis dan indah jadinya. Sekian dan wassalam semoga kita masuk dalam golongan orang-orang yang diridhoi olehNya . ***

0 comments

Post a Comment