Friday, January 21, 2011 at 11:19 PM
Ya Allah…Lampu itu..Bunga itu…
(Meninggalnya seorang ahli taman)

Ridwan, sebut saja demikian. Seorang tukang taman yang ahli luar biasa. Sehingga banyak orang meminta jasanya untuk dibuatkan taman olehnya. Berbagai model dia bisa kerjakan. akan tetapi satu hal yang tidak dimiliki oleh tukang atau ahli taman bahkan di dunia ini adalah dia selalu menjaga sholat fardu dengan berjama’ah di masjid dan tidak menjadikan kerja dunianya sebagai sesuatu yang harus mengalahkan akheratnya. Selain itu di samping menjadikan taman rumah atau taman manapun yang jelek tidak teratur atau tertata rapi akan bisa disulapnya dalam waktu yang relatif cukup singkat menjadi taman yang indah luar biasa dipandang mata. Inilah dia Ridwan yang berbeda dengan lainnya. Orang memang kadang berpikir jika akan mengontrak dia.

Sebab selain kerjanya memang diselingi dengan sholat di masjid secara rutin Duhur dan Ashar, maka dia juga sering menasehatkan boss yang meminta jasanya. Otomatis ada yang senang dan ada juga yang tersinggung dengan nasehat seorang hanya tukang taman. Tangannya kotor, bajunya juga sering kotor dibandingkan dengan kerjanya yang di kantor dan tempat yang bersih. Bukan berhubungan dengan tanah dan kotoran itu. kadangkala ada bossnya tyang dinasehati agar jangan tinggalkan sholat karena sholat perkara yang akan diperiksa kelak setelah mati kita. Adapula yang diingatkan akan zakat inkamnya dan sedekahnya. Ada juga yang diingatkan agar pergi ke Mekkah karena dianggapnya sudah mampu. Agar nanti jika mati sudah terdaftar sebagai orang Muslim.

Bila tidak ke Mekkah kemudian mati, padahal dia mampu pergi ke sana, maka Allah SWT tempatkan sebagai golongan orang Yahudi dan Nasrani. Sering juga dia mengingatkan bossnya agar jangan menumpuk dunia dan dunia terus sebab dunia tidak dibawa mati masuk kubur. Pernah juga dia dikontrak oleh seorang pemuda gagah dan sukses dengan karir dan rumahnya yang indah luar biasa, namun dia masih seingle belum menikah, maka diingatkan agar segera menikah. Akan tetapi rupanya jawabannya adalah klise sekali. Belum kayalah. Belum mapanlah. Belum dewasa benarlah. Belum beranilah karena banyak wanita mata materi dan cenderung menguasai suaminya. Belum ingin punya masalah, katanya pernikahan adalah ajang masalah. Dan masih seabreg alasan bossnya. Memang demikian keadaanya. Sekalipun demikian Ridwan tidak pernah berhenti dalam kerja dan dakwahkan Islam sebagai rahmatNya untuk seluruh alam semesta raya. Dalam pekan tertentu setiap bulannya juga dia bergabung dengan teman-teman yang memakmurkan masjid.

Dia sempatkan waktu yang dimilikinya untuk dibaginya demi keluangan dan peluangan waktu khusus ibadah silaturahmi, jalan-jalan agama, pelatihan pengekangan hawa nafsunya, belajar berhijrah sebelum hijrah yang tidak kembali dilaluinya, dia bisa menambah dzikir agak banyak, menambah sholat sunnah dan belajar adab kehidupan Nabi Muhammad SAW. Memperbanyak praktik sedekah dan silaturahmi kepada saudara muslim di lain desa. Dia tahu apa yang dikerjakan di dunia ini semuanya akan berakhir dan bekal yang dibawanya hanyalah apa yang dikerjakan di dunia sewaktu dia masih hidup saat ini. Pemikiran dan penelusuran jejak sifat para Nabi dan sahabat-sahabat beliau-beliaulah yang ingin dicontoh sehingga akan mendapatkan keselamatan kelak di kemudian hari. Karena keta’atan kepada para Nabi merupakan nilai sama dengan ta’at perintahNya. Jadi timbang-timbang keadaan dirinya yang masih banyak kekurangan amalan agama maka membuatnya nekat mengikuti jama’ah yang selalu bergerak dari masjid ke masjid dengan keanggotaan yang terdiri dari berbagai ragam suku bangsa di seluruh dunia. Dari benua Asia sampai benua Afrika ada yang ikut program ini. Meskipun dia belum pernah ke Negara manapun namun pikirnya telah menembus ke seluruh jantung dunia dan seluruh rusuk dan paru-paru 5 benua. Bagaimana orang Islam bisa bersatu dalam kerja, kata, hati dan jiwa mendakwahkan agama Islam kepada orang Islam dan yang belum Islam. Sehingga do’a-do’a Ridwan melebur menjadi satu dengan do’a orang-orang yang sudah lama ikut ambil bagian dalam usaha besar, dakwah ini. Yang belum sholat menjadi target agar sholat dan yang belum cinta masjid menjadi target agar bisa mencintai dan sholat di masjid. Yang belum mau berpuasa agar mau menjalankan puasa selama 30 hari. Agar kelak tidak kelaparan di padang mahsyar. Namun bisa mendapat minuman dari Telaga Al-Kautsar dari tangan suci Nabi Muhammad SAW itu sendiri dan ahli puasa akan duduk di mimbar-mimbar mutiara dengan keindahan yang tiada tara dan mereka tidak menerima siksa ataupun pandangan yang mengerikan di padang mahsyar itu.

Ridwan korbankan sebagian masa dan tenaga dan pikiran dan anak isterinya sementara waktu untuk urusan yang maha besar. AgamaNya !!! dia tahu bahwa perngorbanannya untuk agama belum apa-apa dibandingkan pengorbanan para Nabi dan Rasul yang terdahulu. Semoga dengan do’a-do’anya dalam masa hijrah ini akan menjadi suatu cahaya hidayah bagi anak isterinya. Dan mereka akan menjadi ahli amal sholeh jika sewaktu-waktu dia dipanggil oleh Yang Maha Kuasa.

Inilah persiapannya itu. Kerja dunia sebagian masa dan kerja akherat sebagian masa. Jika tidak demikian, dia khawatir tidak sampai pada standar bekal yang dikehendaki olehNya sehingga dia akan menjadi orang yang merugi di akherat kelak. Duduk dalamsidang pengadilanNya dan dia pasti kalah. Karena waktu itu disebutkan olehNya sebagai KERUGIAN. Kecuali bisa menggunakan waktu dengan iman, amal sholeh, dakwahkan agama Islam yang hak ini dan menetapi serta mendakwahkan kesabaran. Dalam suatu hijrah dia bersama dengan teman-teman berdo’a panjang untuk menutup ceramah ba’da Subuh yang merupakan sebagian dari program yang harus dijalani oleh rombongan hijrah itu. mereka bukan orang –orang yang suci namun selalu berusaha mensucikan diri mereka.

“ Bismillahirrohmannirrohim. Alhamdulillahirrobbil ‘alamin. Allohumma nastaghis. Hamdihi wani’amahu wayukaffi maajiddah. Ya Robbana walakal hamdu kamma yambaghi li jallali wajhikal kariimi wa ‘addinissultoonika. Allohumma sholli wasalim’ala Muhammad wa ala’ali sayyiddina Muhammad. Ya Allah..kami hamba-hambaMu yang bersimpuh di depan Engkau di rumahMu yang megah namun kami sering abaikan ya Allah. Masjid-masjid kami sepi. Kami sering lalai ya Allah. Kami sering mementingkan dunia daripada akherat. Ya Allah... maka mohon ampunilah dosa dan kesalahan kelalaian kami hamba-hambaMu Ya Allah...anak-anak kami belum pandai baca AL Qur’an dan isteri kami dan anak-anak kami yang wanita belum menutup aurat dengan sempurna Ya Allah... mohon berikanlah hidayah kepada mereka dan mohon ampunilah dosa dan kesalahan mereka Ya Allah... kami hanya berikan mereka makan dan minum dan pakaian dan kesenangan dunia bahkan berlebihan Ya Allah... kami lalaikan mereka dalam amalan sholeh. Kami tidak pernah memikirkan bahwa mereka bisa kelaparan dan kehausan dan tidak punya rumah dan kendaraan di akherat jika kami buruk dalam amal sholeh kami Ya Allah... mohon kasihanilah kami dan bukakanlah hati isteri dan anak kami dan anak-anak isteri kaum muslimin Ya Allah... kami pandai ilmu Komputer, Politik, Manajemen, dagang dan masih banyak lagi ilmu dunia Ya Allah... namun kami masih bodoh ilmu agamaMu yang suci dan mulia dan menjadi jalan keselamatan, ketenangan, kebahagiaan, keberanian, kemuliaan, kemenangan, keberuntungan, keberkahan dan kesejahteraan jiwa raga dunia akherat Ya Allah... untuk itu Ya Allah... hamba mohon ampunilah dosa-dosa kami dan kebodohan kami Ya Allah...ayah ibu kami Ya Allah... dulu mencari nafkah sampai tidak peduli halal haram Ya Allah... karena kebodohan mereka dalam agamaMU dan lemahnya iman mereka. Dan mereka kini telah tiada. Meninggalkan kami Ya Allah... mereka hanya menasehatkan kami agar jangan tinggalkan sholat…kami sholat namun kami sering pula maksiat, Ya Allah..mohon ampunilah dosa dan kesalahan kami hamba-hambaMu ini Ya Allah... mohon ampunilah dosa dan kekhilafan ayah ibu kami Ya Allah... adik-adik dan kakak kami juga masih malas sholat dan menutup aurat mereka Ya Allah... keindahan dan kesabaran adalah milik Engkau Ya Allah... segala makhluk dalam genggamanMu Ya Allah... segala kekusaan dan kerajaan semua nya dalam genggamanMu. Tiada yang bisa mengambil kekuasaan dan kekayaan kecuali Engkau ya ALLAH. Mohon berikanlah hidayah pada rakyat Amerika, rakyat Eropa, rakyat Australia, rakyat Afrika ya Allah. Sehingga mereka bisa masuk Islam dan masuk SurgaMu. Hamba mohon jadikanlah orang Islam orang-orang yang kuat iman dan mau mendakwahkan agamaMu ya Allah. Mohon betikkan dalam hati wanita-wanita agar bisa taat suami mereka dan menutup aurat dengan sempurna. Ya Allah berikan pemimpin kami sifat iman dan mencintai fakir miskin dan orang yang teraniaya. Jadikanlah kami orang-orang yang mencintai Nabi Muhammad SAW melebihi diri dan keluarga kami Ya Allah... Engkau Maha perkasa atas segala sesuatu Ya Allah... hamba mohon berikanlah orang-orang beriman kekuasaan dan kekuatan untuk menegakkan agama Engkau di muka bumi ini Ya Allah... Kami orang-orang yang tidak pandai berdo’a, mohon perbaikilah maksud do’a kami dan mohon kabulkanlah permohonan kami. Apa yang dimohon oleh Nabi itu pula yang sesunggunya kami mohon Ya Allah... dan apa yang tidak dimohon oleh Nabi itu pula yang kami tidak mohon Ya Allah... allohumma sholli ‘ala Muhammad wa ala’ali Muhammad. Robbana aatina fiddunya hasanah wafil aakhiroti hasanah waqina adzabbannaar.“

Demikianlah sebuah do’a panjang Ridwan bersama teman-temannya yang lain. Bukan hanya memikirkan diri sendiri dan keluarganya namun juga memikirkan bagaimana orang lain bisa mendapatkan hidayah dengan do’a dan usahanya dalam masjid-masjid yang ditempati mereka. Dia dan teman-temannya memang diajarkan sebuah usaha besar agar bagaimana diri dan keluarganya baik dan mengajak orang lain untuk menjadi baik pula. Namun seperti para Nabi mereka tidak harus menunggu keluarganya baik semua mereka sudah harus mengajak orang lain untuk menjadi baik menurut ukuran yang membuat kebaikan dan keburukan, yakni Allah SWT. Mereka sering menangisi diri dan juga ummat ISLAM yang sebagian besar sedang tenggelam dalam dunia kenikmatan dan melalaikan akherat. Mereka dengan kegiatan ini juga mendapatkan ketenangan jiwa dan kalbu sesuai dengan janjiNya. Bahwa barang siapa mengikuti para Nabi maka mereka mendapatkan seluruh pahala para Nabi dan orang yang mengikuti mereka tanpa mengurangi pahala orang yang telah terdahulu dalam usaha kenabian ini.

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Ali Imran 31).

Sesuai dengan kehendak Allah maka siapapun yang ingin dicintai oleh Allah harus mengikuti Nabi Muhammad SAW sehingga Allah akan ampuni dosa-dosa kita semuanya. Inilah yang diyakini oleh Ridwan dan teman-teman mereka. Sehingga mereka menyempatkan diri dengan berkorban sebagian masa dan energi dan uang dan bahkan kecintaan terhadap dunia termasuk berpisah sementara dengan anak dan isteri. Mereka menganggap keseimbangan dengan mengukur bahwa kehidupan kita adalah dunia dan akherat. Jika kerja dunia sering kita tinggalkan anak dan isteri, maka kerja akherat juga demikian adanya. Sebagai contoh dalam Al Qur’an adalah Nabi Musa dan Nabi Ibrahim bahkan juga Nabi Muhammad SAW ketika beliau berhijrah. Memang hal yang demikian inisulit dijalankan oleh siapapun walaupun ilmu mereka tinggi. Sebab amalan sholeh hanyalah bisa dijalankan manakala manusia mempunyai IMAN yang kuat.

Bukankah Allah sendiri memerintahkan agar manusia beriman sebenar-benarnya supaya bisa menjalankan perintah Allah SWT. Bukankah tanpa iman manusia tiada bisa beramal sholeh? Itulah yang dilatihkan oleh Allah pada para Nabi danpara Nabi kepada sahabat pengikut-pengikut beliau-beliau dan ‘ulama-‘ulama yang menjadi pewaris para Nabi kepada murid-muridnya. Sudahkah kita pernah membaca bahwa:sahabat-sahabat juga diperintahkan untuk selalu memperbaiki iman mereka dengan memperbanyak mengucapkan kalimat LAILAHA ILLALLAH MUHAMMADARRASULULLAH?

Demikian rumitnya perkara iman ini sehingga ada Nabi yang dibunuh oleh ummatnya, diusir dan dilempari dengan batu-batu. Bahkan ada juga yang dibakar dan digergaji oleh ummatnya. Diludahi dan difitnah sebagai tukang sihir dan pemecah belah ummat. Difitnah kemudian dipenjarakan. Dibuang di tengah padang pasir yang panas tanpa makanan dan minuman. Dan masih banyak lagi penderitaan yang harus dijalani oleh para Nabi dan RasulNya yang mulia. Ridwan dan temannya berpendapat untuk perkara agama dan iman, manusia hari ini kurang pengorbanan sehingga malas berkorban untuk jalankan agama dan amalan sholeh. Punya mobil tapi gak bisa dipakai ke masjid. Punya Al Qur’an namun gak pernah dibaca. Punya kendaraan namun gak bisa digunakan ke masjid. Akan tetapi bagi Ridwan dkk dunia dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan akherat harus jauh lebih sungguh-sungguh. Mengapa harus demikian? Sebab akherat itu jauh dan panjang dan masa tinggal di sana juga sangat maha panjang lamanya.

Bulan Desember setelah pertemuan besar bersama teman-temannya di masjid raya Mataram, Ridwan bermaksud ikut keluar selama 4 bulan hijrah ke masjid-masjid di luar pulau Lombok, ke Jawa misalnya. Namun dia urungkan niatnya karena dia ada kerja yang harus diselesaikan. Dia kemudian pulang dan rupanya hatinya terbagi dua antara ingin ikut keluar dengan teman-temannya atau menyelesaikan kontrak kerja itu. Ternyata akhirnya dia memilih menyelesaikan kerja dan kelak akan keluar dengan uang hasil kerja membuat taman itu. Hari berjalan menjadi pekan dan bergeser menjadi bulan dan beberapa bulan telah lewat dia kemudian entah apa sebabnya. Tidak ada yang tahu awal kejadiannya. Tiba-tiba yang diketahui oleh anak buahnya adalah Ridwan jatuh pingsan. Badannya panas dan keputusan musyawarah akhirnya dia haus dibawa ke Rumah Sehat. Setelah sampai Rumah Sehat dia amsih belum sadar pula. Terpaksa mereka memanggil keluarganya untuk hadir di Rumah Sehat. Tak lama kemudian keluarga Ridwan telah datang isteri dan anak-anaknya hadir dan mereka sedih sekali melihat ayahnya terbaring tak berdaya. Badannya panas dan matanya terpejam.

Seseorang menyarankan agar ditalkinkan sambil dibacakan surat Yassin atau apa saja yang mereka bisa kerjakan. Sebagian orang kemudian dzikir membaca kalimat-kalimat Allah dan LailahaIllallah Muhammaadarrasulullah. Astoghfirullohal ‘adzhim………………..
“ Wahai Ridwan katakanlah Lailaha Illallah,” kata seorang temannya di dekat telinganya.
Namun nampaknya belum ada tanda-tanda dia akan membaik kondisinya. Beberapa orang masih mentalkinkan dia dan berdo’a kepadaNya agar dia diberikan kemudahan. Entahlah kemudahan apa yang diinginkan temannya. Sehat atau wafat. Dia terus mentalkinkan dan berdo’a padaNya. Keringat panas menetes deras di dahinya. Matanya masih tetap terpejam dan nafasnya agak cepat …….lebih cepat daripada nafasnya yang biasa. Orang-orang mulai khawatir dan karena kekhawatiran beberapa orang maka isterinya mulai nampak berurai air mata sedih dan anak-anaknya yang masih kecil tidak tahu apa yang terjadi. Mereka hanya menatap hambar pada ayah mereka. “Pak…….ingat Allah …..pak !” Kemudian semua sibuk dengan amalan masing-masing. Do’a dan ada juga yang mulai membaca Al-Qur’an untuk mengiringi dirinya dalam perjalanan akhirnya……semua sibuk dan berusaha memancing rahmat Allah untuk pak Ridwan. Isteri anaknya menangis tersedu- sedu. Kesedihan dan keharuan menyelimuti ruangan itu. semua berharap-harap cemas akan datangnya sesuatu yang luar biasa. Mukjizat sembuh atau wafat dengan rahmat kepada pak Ridwan.

Dalam kesibukan amalan-amalan itu tiba-tiba di sela-sela nafas yang berat itu terbukalah mata pak Ridwan dan dia memandang keliling kemudian ke atas langit dan membuka mulutnya perlahan-lahan dan mulai berbicara……………sambil tangannya bergerak ke kanan kiri dengan gemetaran
“ Ya Allah kenapa lampu itu di sana ya Allah…harusnya di sana. Nanti bunga itu akan saya oindahkan ke sana ya Allah….aku akan atur lagi ya Allah……” lalu hilanglah dirinya bersama ruhnya. Semua yang mendengarkan seolah seperti baru saja dibawa ke angkasa raya alam semesta tiada tara ketinggiannya. Mereka semua merasa terbang ke atas dengan kalimat-kalimat pak Ridwan. Semua merasa senang dan bahagia dengan percikan cahaya kalimat-kalimat Surga itu. Semua seolah melihat taman yang indah dimana ada lampu-lampu yang hebat luar biasa keindahannya. Kemudian mereka seolah bisa melihat Allah SWT di atas sana dan kemudian berdialog denganNya dan melihat Allah tersenyum dan mamandang mereka semuanya. Mereka mendapatkan pengalaman menakjubkan yang mungkin tidak lagi bisa diperolehnya hingga sampai kapan masa di depan suatu haripun. Mereka bahagia. Mereka senang. Mereka merasa bangga. Mereka merasa ada ketenangan mengguyurinya. Mereka merasa ada jalan terang dan panjang di depannya. Mereka ingin mengikuti pak Ridwan rasanya…….ikut hilang bersamanya……….
ke Surga terminal akhir manusia yang berburu bahagia selamat sentosa sebenarnya……..!

Mari kita perhatikan kehidupan pak Ridwan. Kerja dunia dengan jujur dan keras dan sholat tepat waktu di masjid diusahakan olehnya dan belajar agama dan menyisihkan waktu dan hartanya untuk agama dan silaturahmi juga amalan agama lainnya sekaligus menyampaikan agama kepada keluarganya dengan istikomah.

Berikut ini janji Allah SWT kepada Nabi Adam dan isterinya dan kepada kita semuanya:

Kami berfirman: "Turunlah kamu semua dari Surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati".

Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni Surga; mereka kekal di dalamnya. ( Surat: Al baqarah 82)

Patutkah kita meragukan kalimat suci dari pak Ridwan di akhir hayatnya sebagai rahmat dari Allah SWT yang merupakan tanda dan pelajaran bagi mereka yang masih hidup? Agar mereka yang masih hidup bisa menyebarluaskan berita gembira itu dengan demikian mereka bisa meniru dan menapaki jalan yang telah ditempuh oleh pak Ridwan. Sebab hari ini jika kita sampaikan bahwa jalan Nabi Muhammad SAW adalah jalan lurus yang harus diikuti maka mereka akan mengatakan itukan dulu!!! Zaman sekarang berubah! Zaman canggih dan moderen! Zaman Challenger!!! Zaman Bill Gates dan Microsoftnya!!! Zaman Sorros dan uangnya!! Zaman George Bush dan kekejaman fitnahnya!!! Zaman negeri-negeri pengecut Amerika, Inggris Perancis, Jerman dan Australia!!!! Zaman terrorist yang dibuat oleh Amerika dan sekutunya!!! Zaman pemutar balikan fakta oleh yang punya senjata dan kamera dunia!!!!
Sekarang bagaimana dalih mereka jika Allah SWT hadirkan orang seperti pak Ridwan, Abdullah Gerrit Goffar, Pak Now, pak Jamal, Bambang…dsb.. sebagai bukti keberadaanNya. Apakah mereka masih akan ingkar lagi? Jika demikian keadaan manusia maka semua bukan salah Allah jika suatu hari DIA akan menghukum mereka dengan azabNya, NerakaNya. Sebab tanda-tandaNya sudah sampai ke bumi alam raya semesta. Agama memang sesuatu yang sulit dipahami kecuali dengan HATI, ISLAM DAN IMAN.

Mereka selalu membandingkan agama dengan akal. Padahal akal itu sempit sekali kemampuannya. Dia hanya bisa mengetahui perkara yang nyata dan dekat, sementara jarak yang jauh mereka sudah tidak mampu lagi. Jika dia terletak jauh dari matanya, maka akal sudah sering kali tidak mampu bekerja dengan baik dan menghasilkan keuntungan bagi pemilik akal itu sendiri.

Dia diciptakan hanya untuk mengukur dan menimbang dan memutuskan sesuatu itu baik dan tidak, benar dan salah, bahaya atau tidak, jauh dan dekat, cepat dan lambat, tinggi rendah, bisa dan tidak bisa, maju dan mundur, bersih atau kotor.

Sebab ketika seorang manusia ditanyakan sesuatu yang katanya masuk akal, kemudian diminta contoh satu saja yang dikatakan masuk akal, maka dia juga tidak bisa menunjukkan walaupun hanya satu hal saja.

Katanya agama tidak masuk akal. Apakah makanan manusia masuk akal? Apakah bumi masuk akal? Apakah tanaman masuk akal? Apakah HP masuk akal? Apakah mobil masuk akal? Apakah ayam masuk akal? Apakah gajah masuk akal? Manusia dan badannya juga masuk akal? Apakah matanya masuk akal? Apakah telinga manusia itu masuk akal? Dan pendek kata apakah dunia seisinya ini masuk akal? Apakah sungai masuk akal? Apakah lautan masuk akal? Apakah hujan masuk akal? Apakah awan masuk akal manusia? Aakah gunung –gunung masuk akal? Apakah guntur masuk akal? Apakah langit tanpa tiang masuk akal? Apakah matahari yang tidak habis cahayanya masuk akal? Apakah bulan yang indah masuk akal? Apakah bintang dan milliaran galaksi masuk akal kita?

Jawaban dari semua hal di sini adalah bahwa kata masuk akal yang dipakai oleh mereka harus diubah dengan WAJAR dan TIDAK WAJAR atau LAZIM dan TIDAK LAZIM. Sebab misalnya kita bicara biji yang dilempar ke dalam tanah kemudian tumbuh menjadi daun dan batang lalau kemudian menjadi sebuah pohon nangka. Apakah mungkin benda mati bisa hidup? Masukakalkah? Telur keluar ayam, mungkinkah ini terjadi? Masuk akalkah benda mati mengeluarkan yang hidup? Sebaliknya ayam keluar telur, apakah masuk akal? Darimanakah telurnya? Ayam menetas dari telur dari manakah ayamnya? Jika mereka menjawab dari kuning telurnya dan bibit ayamnya? Sekarang mungkinkah manusia bisa membuat bibit ayam sendiri tanpa telur? Mungkinkah manusia membuat manusia tanpa manusia? Mungkinkah manusia membuat tanaman tanpa biji atau tanaman? Siapakah yang mendatangkan ayam dan telur dan tanaman dan bianatang dan air hujan? Itulah yang tiudak bisa masuk akal namun masuk hati dan iman? Rambut tumbuh, kuku dan tulang memanjang dan membesar namun kenapa bulu mata dan alis dan gigi tidak memanjang? Padahal semua bahan sama dari tulang dan rambut. Inilah semuanya mengikuti aturan dari Yang Punya dan Yang Membuat dunia semesta raya ini. ALLAH SWT TUHAN YANG MAHA ESA TIADA SEKUTU BAGINYA. Semuanya tunduk dan patuh baik suka rela maupun terpaksa. Allah SWT Maha Pencipta Maha Penguasa Maha Pemberi Rejeki Maha Pengontrol dan Maha Segalanya atas segala sesuatunya…….*

0 comments

Post a Comment